Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Orang Jepang ini, Osamu Nishizaka (31) wiraswasta pembuat iklan menetap di kota Fukui Jepang, menipu polisi dengan pura-pura memiliki narkoba jatuh di depan polisi, memungutnya lalu kabur, dikejar polisi, ditangkap 200 meter dari lokasi kejadian. Ternyata maksudnya untuk pembuatan film guna di upload ke YouTube.
"Tersangka ditangkap polisi dengan tuduhan penipuan dan mengganggu keamanan masyarakat serta mengganggu kerja kepolisian," papar sumber Tribunnews.com Jumat ini (8/9/2017).
Nishizaka memang sengaja membuat skenario membawa plastik kecil berisi serbuk putih yang ternyata gula.
Lalu dijatuhkan di depan polisi, mengambil lagi, pura-pura menelpon dan langsung kabur lari dari polisi.
Polisi melihat itu menyangka memiliki narkoba dan mengejarnya. Sekitar 200 meter dari lokasi awal Nishizaka tertangkap dan dibawa ke kantor polisi.
Setelah diperiksa ternyata hanya gula saja dan ketika ditanya polisi motifnya apa, untuk di upload ke Youtube, di mana di seberang jauh sana, isterinya asyik merekam kejadian sejak awal hingga akhir.
"Itu tujuannya pasti untuk dapat uang iklan akses yang banyak sekali pada film tersebut," lanjut sumber itu lagi.
Banyak komentar pada YouTube yang mengatakan perbuatan itu "Keterlaluan Sekali". Hanya untuk dapat film menarik, akses banyak, polisi pun ikut "dikerjain" sepasang suami isteri tersebut.
Akibatnya suami isteri itu ditangkap polisi hingga saat ini dengan tuduhan tindak pidana penipuan serta mengganggu kerja kepolisian.
Film tersebut kini telah mencapai 1,3 juta akses dan jadi viral dibicarakan di dunia maya YouTube dan berbagai medsos Jepang.
Belakangan ini menurut pengamatan Tribunnews.com memang banyak YouTuber berusaha menjadi kaya mendadak dengan membuat film semenarik mungkin sehingga dapat akses jutaan kali dan dampaknya akan dapat uang iklan dari YouTube karena akses sangat banyak sekali itu.
Cari uang dari YouTube sehingga seorang YouTuber Jepang berpenghasilan lima juta yen per bulan hanya dari uang banyaknya akses pada film YouTube yang dibuatnya.