TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional (Interpol) kabarnya menghapus nama ulama asal Qatar Yusuf Al-Qaradawi dari daftar buronannya.
Hal itu disampaikan dalam pernyataan tertulis Organisasi Arab untuk HAM (AOHR) di Inggris.
Al-Qaradawi merupakan Kepala Serikat Cendikiawan Muslim Internasional yang dituduh otoritas Mesir terlibat dalam berbagai tindak kejahatan.
Termasuk di antaranya pembunuhan dan pencurian, menyusul terjadinya kudeta militer Mesir pada 2013.
Baca: Ada Luka Memar di Wajah, Paus Fransiskus: Saya Baru Ditinju, Tak Apa-apa
Tuduhan tersebut kemudian membuat Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Al-Qaradawi dan memasukkan ke daftar buronannya.
Menurut AOHR, setelah berbagai diskusi dan penyesuaian fakta dilakukan, Interpol akhirnya memutuskan untuk menghapus nama Al-Qaradawi dari daftar mereka.
Interpol mendapati informasi bahwa Al-Qaradawi sedang tidak berada di Mesir saat tuduhan tindak kejahatan itu ditujukan kepadanya.
Baca: Insiden Penusukan di Gereja Birmingham, Tiga Orang Terluka
Hal itu menunjukkan bahwa Al-Qaradawi tidak bersalah dan informasi soal tuduhan tersebut dipalsukan oleh pihak otoritas Mesir.
Menurut Ketua AOHR Mohamed Jamil, rezim Mesir menuduhkan kesalahan palsu pada Al-Qaradawi untuk menutupi kejahatan Mesir terhadap warganya, yang dibunuh, disiksa, dan ditangkap atas tuduhan palsu soal kudeta.
Sedangkan, Al-Qaradawi selama ini memang dikenal sebagai pengkritik Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi yang paling vokal.
Sebelumnya, para cendekiawan muslim dari Turki telah menyuarakan dukungan terhadap Al-Qarawi, yang dianggap sebagai sosok yang dihormati oleh umat. (Anadolu Agency/Aljazeera)