TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 6,5 juta penduduk alias sepertiga populasi Florida mengungsi akibat badai Irma yang masih melanda wilayah timur ini. Prakiraan menyebut, Irma masih sangat berbahaya. Tornado tampak di selatan Florida.
Badai ini diperkirakan memiliki kecepatan angin 195 km per jam. "Ini adalah situasi yang membahayakan," kata Rick Scott, Gubernur Florida seperti dikutip Reuters.
Badai ini telah menewaskan setidaknya 28 orang di Karibia sebelum akhirnya menyentuh Florida.
Pekan lalu, Irma termasuk badai kategori 5 dengan kecepatan 297 km per jam. Kecepatan angin badai ini menurun dan saat ini, Irma berada di kategori 2.
Pusat badai berada di sekitar 8 km sebelah utara Naples, dan diperkirakan akan bergerak di pantai bagian barat Florida pada sore dan malam hari.
Longsor kedua terjadi di Marco Island, Naples selatan pada Minggu (10/9/2017) sore. Sebelumnya, longsor terjadi di Cudjoe Key pada Minggu pagi.
Baca: Kemlu: Belum Ada Laporan WNI yang Jadi Korban Badai Irma
Peringatan peningkatan badai terjadi pada Florida Keys dan Tampa Bay di bagian pantai sebelah barat.
"Peringatan peningkatan badai ini berarti ada bahaya penggenangan yang mengancam keselamatan, dari kenaikan gelombang pantai ke daratan dalam 36 jam ke depan," ungkap National Hurricane Center seperti dikutip CNBC.
Baca: Ribuan Penerbangan ke Empat Benua Dibatalkan
Gelombang di pantai mencapai satu meter lebih tinggi ketimbang gelombang normal akibat badai ini.
Badai ini diperkirakan akan menimbulkan kerugian miliaran dollar di negara bagian dengan populasi terpadat di Amerika Serikat (AS).
Florida adalah pusat wisata dengan ekonomi yang mengontribusi sekitar 5% produk domestik bruto AS.
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati