Ia berusaha mempertahankan tas yang ia bawa.
Noxolo seakan tak takut bahkan pada penjahat yang membawa senjata.
Bukan ingin melindungi uang, gadget atau kartu ATM, tapi ada alasan yang lebih kuat.
Ternyata di dalam tas Noxolo ada barang yang jauh lebih berharga.
Noxolo mengaku membawa satu-satunya salinan tesis S2nya.
"Aku memikirkan tentang masterku. Aku hampir menyelesaikan tulisanku.
Tak mungkin aku membiarkan mereka mengambilnya," ungkap Noxolo pada BBC News.
Noxolo menyadari ia membuat dirinya dalam bahaya.
Bahkan 2 pria tersebut mencoba menyeretnya masuk ke mobil.
Saat pertarungan ini terjadi, satu penjahat menodongkan senjatanya ke kepala Noxolo.
Ia mengancam akan menembak perempuan tersebut.
Meskipun begitu, perempuan berusia 26 tahun ini tetap mempertahankan tasnya.
"Aku sangat ingin menyelesaikannya, aku harus lulus saat ini.
Tapi, aku sadar itu sangat bahaya."