"Keduanya mengungkapkan kepada tentara yang menyelamatkan), mereka lolos saat terjadi hujan peluru antara para teroris dengan pasukan pemerintah," kata Medina.
"Saat melarikan diri, mereka diidentifikasi oleh pasukan militer, lalu dibawa ke tempat yang lebih aman."
Sebelumnya, Dureza pun sempat mengunggah informasi di akun Facebooknya yang menyebut Pastor Chito diselamatkan sekitar pukul 23.00, Sabtu, di dekat Masjid Bato.
Baca: Korban Luka Akibat Ledakan Kereta Bawah Tanah London Bertambah Jadi 22 Orang
Dureza menyebut, Masjid Bato adalah masjid besar kedua yang dibebaskan pasukan pemerintah Filipina dari kendali teroris Maute.
Pastor Chito disandera sejak tanggal 23 Mei lalu, bersama dengan sekretaris paroki, dan setidaknya 10 umat paroki di Marawi.
Sementara itu, Pemerintah Presiden Rodrigo Duterte masih menolak berkomentar secara rinci mengenai penyelamatan sandera ini.
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul:Lari di Antara Hujan Peluru, Pastor yang Disandera Teroris Maute Bebas