Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk ke sekian kalinya pesawat khusus AS Osprey rusak dan mendarat darurat di Bandara Ishigaki Okinawa, Jepang, Jumat (29/9/2017) malam.
"Kami sangat prihatin untuk kesekian kalinya dan berharap kasus ini tidak terjadi lagi karena sangat berbahaya bagi masyarakat Okinawa," kata Gubernur Okinawa, Takeshi Onaga mengomentari pendaratan darurat tersebut.
Dua kapan Osprey mendarat darurat kemarin malam di Kota Ishigaki karena terjadi kerusakan mesin.
Kedua unit pesawat itu sebenarnya bermarkas di bandara udara militer AS di Futenma Okinawa.
Pesawat tersebut melakukan pelatihan militer teratur.
Baca: Jokowi Nonton Bareng Film Pengkhianatan G30S/PKI Bareng TNI, Polri dan Warga Bogor
"Pilot memilih mendarat darurat di sana demi keselamatan dan tidak ada awak pesawat yang terluka," ungkap pihak militer.
Penyelidikan lebih lanjut langsung dilakukan pihak militer AS untuk mengetahui penyebab kerusakan itu.
Kecelakaan Osprey yang terjadi di Hawaii pada Mei 2015 membuat perhatian dunia semakin besar setelah kasus tersebut.
Kemudian Osprey sempat kecelakaan di Kota Nago Okinawa pada bulan Desember 2016.
Baca: Kapal Pendeteksi Rudal Milik AS Tinggalkan Jepang, Kemungkinan Menuju Semenanjung Korea
Tanggal 5 Agustus 2017 pesawat MV-22 Osprey jatuh di perairan sebelah timur lepas pantai Australia saat melakukan latihan.
Dilaporkan 23 dari 26 personel marinir AS berhasil diselamatkan.
Lalu 29 Agustus 2017 Osprey yang berpangkalan di Yamaguchi Jepang menuju Okinawa, terpaksa mendarat darurat di Bandara Oita Jepang dengan asap mengepul dan sempat keluar api sejenak langsung mati, membuat arus penerbangan di bandara terlambat 20 menit.
Dengan demikian sedikitnya sudah ada lima kasus kecelakaan pesawat Osprey atau kerusakan dan mendarat darurat sejak tahun 2015.