TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Dua wilayah kaya di Italia utara menggelar voting referendum pada Minggu (22/10/2017). Pemungutan suara ini bisa memperpanas tensi Eropa di tengah referendum Catalunya, Spanyol yang belum jelas.
Lombardy dan Veneto adalah dua wilayah Italia yang dipimpin oleh partai Lega Nord. Partai ini terkenal menginginkan pemisahan.
Tidak seperti referendum Catalunya yang dianggap melanggar konstitusi, referendum Italia ini dilindungi hukum.
Berdasarkan konstitusi Italia, daerah bisa meminta negosiasi dengan pemerintah pusat untuk menarik lebih banyak fasilitas.
Lombardy & Veneto mengeluhkan pembayaran pajak yang lebih tinggi ketimbang fasilitas yang didapat dari pajak.
Lombardy merupakan wilayah yang termasuk pusat finansial Milan, mengontribusi 20% ekonomi Italia.
Sedangkan di wilayah Veneto, Venesia menjadi daya tarik turis dan mengontribusi 10% bagi ekonomi Italia.
"Lombardy dan Veneto memiliki pemerintahan yang efisien dan layanan publik yang lebih baik ketimbang wilayah Italia lainnya, makanya saya pikir sah saja meminta otonomi yang lebih besar," kata Massimo Piscetta, warga di pinggir Milan yang memilih memisahkan diri, kepada Reuters.
"Saya tidak ingin memilih karena referendum ini tidak berguna, mahal, ambigu, dan tidak fair," kata Giovanni Casolo. Dia mengatakan, referendum Lombardy ditak mengungkapkan wilayah mana saja yang menginginkan peningkatan otonomi.
Lega Nord didirikan sekitar tahun 1990 dan mengampanyekan kemerdekaan negara bagian Padania.
Wilayah ini membentang di Italia utara, mulai dari sekitar Lombardy di barat hingga Venesia di timur.
Lega Nord tidak lagi mengampanyekan pemisahan, tapi mengklaim bahwa pajak yang dibayarkan ke pemerintah pusat disia-siakan oleh birokrasi nasional yang tidak efisien.
Baca: Airbus Sukses Jual 212 Unit A330 Neo
Baca: Rupiah Masih Lesu Darah
Hasil referendum kedua wilayah ini tidak mengikat. Beberapa lawan politik Lega mengungkapkan bahwa referendum ini hanya akan menghabiskan uang dan waktu.
Roberto Maroni, pemimpin Lombardy mengatakan, kemenangan telah akan memberinya mandat untuk menaikkan daya tawarnya di Roma. "Lebih banyak daya tawar, lebih banyak dana yang bisa saya bawa pulang," kata Maroni.
Lombardy ingin mengurangi pembayaran pajak sekitar € 28 miliar.
Pakar politik mengatakan, kedua wilayah tidak akan bisa menekan pemerintah pusat untuk menarik pajak lebih kecil tanpa menimbulkan masalah di wilayah Italia selatan yang lebih miskin.
Wahyu Rahmawati/Sumber: Reuters