TRIBUNNEWS.COM -- Rupanya, seorang puteri nakhoda kapal berusia 18 tahun dari Bremen, telah menyelamatkan dunia dari perang dunia III.
Gadis Jerman itu pada tahun-tahun krisis Kuba menjadi pacar Castro dan berhasil mencuri peta basis roket Sovyet di Kuba.
Apa yang dialaminya dengan diktator berjenggot lebat itu kami baca dalam majalah Quick yang mengutip dari Daily News.
Semua mulai pada suatu malam di bulan Pebruari tahun 1959 di Havanna, ketika sebuah bargas berlabuh di sebelah kapal Jerman Barat "Berlin".
Kapal itu penuh turis Amerika yang sedang keliling Karibia dengan kapal mewah itu.
Pada tahun Fidel Castro mengambil alih kekuasaan, turis Amerika masih disambut dengan tangan terbuka.
Namun para turis lari ke kabinnya masing-masing ketika 20 tentara Kuba yang berjanggut dan bersenjata lengkap naik kapal, berteriak-teriak dan menembak-nembak dengan pistolnya.
Di antara tentara yang mengenakan seragam khaki dan mengisap cerutu itu ternyata ada Fidel Castro.
Dengan tertawa ia berteriak: "Saya kawan Anda. Saya suka kepada orang Amerika".
Apa yang terjadi setelah peristiwa itu, memang mirip roman yang mencekam.
Castro jatuh cinta kepada puteri nakhoda. Marita Lorenz 18 tahun, diangkat menjadi sekretarisnya dan kemudian disuruh jemput dengan pesawat pribadinya di New York.
Kata Marita sekarang: "Saya kira saya akan mendapat meja tulis atau meja biasa. Tetapi saya kecele. Saya menjadi tawanan. Saya masuk perangkap."
Castro waktu itu tinggal di "Hilton" Havanna tingkat ke 24 dan gadis Jerman itu dijadikan pacarnya.
la terus menerus dijaga oleh sepasang tentara yang diganti tiap satu jam.