News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Donald Trump Secara Khusus Memuji Indonesia, Ada Apa?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

TRIBUNNEWS.COM, VIETNAM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji Indonesia saat berpidato dalam pembukaan forum kerja sama ekonomi negara-negara Asia-Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Jumat (10/11/2017).

Trump mengawali pujiannya terhadap tuan rumah Vietnam, yang menurutnya, berhasil meningkatkan kesejahteraan bahkan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Perubahan luar biasa semacam itu, kata Trump, terjadi di seluruh Asia Tenggara.

"Indonesia selama berdekade-dekade telah membangun institusi domestik dan demokratis untuk mengelola wilayah luas yang terdiri dari 13.000 pulau," kata Trump.

Baca: Di China, Medsos Seperti Twitter dan Facebook Diblokir, Tapi Aturan Itu Tak Berlaku untuk Trump

Sejak 1990-an, rakyat Indonesia telah mengangkat diri mereka dari kemiskinan untuk menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat di G-20. Saat ini Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," imbuhnya.

Pelanggaran perdagangan

Di samping itu, Trump menegaskan Amerika Serikat tidak akan lagi menoleransi "pelanggaran perdagangan yang kronis".

Dia mewanti-wanti bahwa AS siap bekerja sama dengan negara-negara APEC asalkan mereka "mematuhi perdagangan adil secara timbal balik".

Amerika tidak akan lagi "dimanfaatkan" dalam perdagangan, kata Trump.

Walau tidak secara gamblang menyebut Cina sebagai pihak yang memanfaatkan AS, hubungan dagang AS-Cina yang bernilai US$648 miliar tahun lalu dalam kondisi timpang.

Cina lebih diuntungkan dalam hubungan itu mengingat AS mengalami defisit sebesar US$310 miliar.

Saat bertemu Presiden Xi Jinping di Cina, Trump mengatakan "tidak menyalahkan Cina" karena "mengambil kesempatan".

Trump justru menuding pemerintahan AS sebelumnya bertanggung jawab atas hubungan dagang dengan Cina yang "sangat tidak adil dan berat sebelah".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini