Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JEPANG - Berkampanye untuk mengajak orang lain mendukung perdamaian dunia boleh-boleh saja.
Kampanye positif itu bisa dilakukan dengan banyak cara yang unik.
Namun, kampanye perdamaian yang dilakukan seorang remaja di Jepang sangat tidak biasa.
Ia menawarkan payudaranya untuk diremas oleh para pria yang tidak dikenalnya.
Kampanye yang nyeleneh itu dilakukan oleh YouTuber yang menyebut dirinya ‘Pepsi Lu’.
Baca: Kisah Nyata: Pengakuan Seorang Pria yang Telah Meniduri 1.700 Wanita
Disebutkan, remaja tersebut melakukan kampanye itu di stasiun yang ramai, yaitu Stasiun Shibuya di Tokyo.
Dalam video yang direkam pada Kamis (23/11), terlihat seorang wanita berbaju sweater warna pink mengangkat selembar karton.
Karton bertuliskan huruf Jepang itu mengandung arti ‘Free Oppai’ atau ‘Payudara Gratis’.
Terlihat ia tertawa geli ketika para pria memegang atau meremas payudaranya.
Menurut laporan situs Rocket News, usaha Pepsi Lu untuk persahabatan dunia itu berhasil menarik 60 orang yang meraba, mencolek, menekan, hingga meremas payudaranya.
Pelakunya mulai dari pria, wanita, hingga turis asing yang sedang ada di Stasiun Shibuya.
Bahkan ada seorang pria yang menyentuh payudara Pepsi Lu dengan menggunakan sebuah pulpen sambil tertawa-tawa.
Pria iseng itu pun dipukul kepalanya dengan menggunakan karton pengumuman yang dipegang oleh remaja itu.
Pada satu titik, Pepsi Lu menyatakan: “Dunia akan menjadi damai. Payudara akan menyelamatkan dunia.”
Baca: Penting Bagi Kaum Perempuan! Ini 5 Perilaku Seks yang Membahayakan Vagina
Secara keseluruhan dari pengalamannya itu, Pepsi Lu terlihat mendapatkan hari yang menyenangkan.
Ia tertawa kepada para peremas atau pencolek payudaranya.
Beberapa kali mengatakan terima kasih kepada para pejalan kaki yang membantu untuk meremas payudaranya.
Dilansir dari situs Mail Online, Selasa (18/11), apa yang dilakukan oleh YouTuber itu sangat impresif.
Bahkan ia tidak menghindar ketika seorang pria menggesekkan wajahnya diantara kedua payudaranya.
Namun, selama aksi ‘Payudara Gratis’ berlangsung, ia diawasi oleh tiga pria dan satu wanita yang menyakinkan prose situ tetap dalam gaya menghormati.
Video yang direkam pada 23 November itu pun telah ditonton ratusan ribu kali.
Untuk alasan tertentu, Tribunnews.com tidak menampilkan link video dimaksud.
Reporter : Khena Saptawaty