TRIBUNNEWS.COM, SUZDAL - Lagu 'Gemu Famire' dari Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), ternyata membuat warga Suzdal, Rusia, ikut bergoyang.
Tim kesenian dari Kedutaan Besar RI (KBRI) Moskow, Rusia, mempersembahkan pertunjukan kesenian nusantara dalam rangka gelaran Hari Budaya Indonesia di Museum Vladimir & Suzdal, Kota Suzdal, Sabtu (2/12/2017).
Pagelaran musik dan tari itu dibawakan oleh kelompok pemain gamelan 'Dadali' di bawah bimbingan pelatih Tri Koyo dan kelompok penari 'Kirana Nusantara Dance' yang dibimbing oleh Elisabeth Nur Nilasari.
Pertunjukan tersebut dikatakan memukau warga setempat, apalagi karena sebagian besar anggota tim kesenian yang tampil merupakan warga Rusia pecinta budaya Indonesia.
Pagelaran musik dan tari itu ditampilkan selama dua jam penuh, yang menampilkan beberapa komposisi klasik Jawa oleh gamelan dan berbagai tarian dari beberapa daerah di Indonesia.
Baca: Lokakarya Gamelan di Rusia Disambut Antusias, Ada Anak Sampai Nangis Karena Harus Giliran Main
Tarian-tarian yang dibawakan antara lain tarian khas Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Terakhir, penampilan ditutup dengan tarian yang diiringi irama 'Gemu Famire', lagu asal NTT yang sangat populer di Indonesia dengan lirik yang mengajak untuk bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Lagu dan tarian penutup tersebut dikatakan sampai membuat penonton, bahkan anak-anak, beranjak dari tempat duduknya dan ikut bergoyang di atas panggung.
Turut menari pula Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi.
Direktur Jenderal Museum Vladimir & Suzdal, Igor Konyshev, mengatakan bahwa penampilan tim kesenian KBRI Moskow telah memberi kesan yang sangat mendalam bagi masyarakat Suzdal.
Menurut Konyshev, warga setempat jadi mendapat kesempatan yang cukup langka, karena dapat menikmati penampilan kesenian Indonesia yang unik dan beranekaragam secara langsung.
Wahid Supriyadi, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Hari Budaya Indonesia tersebut merupakan upaya KBRI Moskow untuk lebih memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Rusia.
Penyelenggaraannya tidak hanya di Kota Suzdal, kata Wahid Supriyadi, tetapi juga di berbagai daerah di Rusia.
Selain pagelaran gamelan dan tarian nusantara, dalam rangka Hari Budaya Indonesia di Suzdal ini digelar pula kegiatan loka karya kesenian tradisional Indonesia.
Loka karya tersebut diikuti siswa-siswi dari sekolah musik dan tari di Suzdal, yang sangat antusias mengikuti penjelasan dan instruksi untuk memainkan berbagai instrumen gamelan dan memperagakan tarian tradisional.
Kota Suzdal merupakan salah satu kota wisata dan bersejarah di Rusia yang termasuk dalam delapan kota 'Golden Ring' Rusia.
Suzdal kini merintis kerja sama Kota Kembar (Sister City) dengan Kabupaten Samosir.
Pada Agustus 2017, Bupati Samosir telah berkunjung ke Suzdal dan mengadakan pembicaraan dengan wali kota setempat, di sela partisipasi sang bupati dalam rangkaian acara Festival Indonesia kedua di Moskow.