TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Presiden Joko Widodo pada hari ini, Rabu (13/12/2017) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang digelar di Rumeli Hall Lütfi Kırdar International Convention and Exhibition Center (ICEC), Istanbul, Turki.
Berdasarkan keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi bersama sejumlah kepala negara lainnya tiba sekira pukul 10.52 Waktu Setempat (WS) atau pukul 14.52 WIB.
Nampak melalui foto Biro Pers, Presiden Jokowi mengenakan setelan jas berwarna biru dengan dasi berwarna merah saat berada di Rumeli Hall Lütfi Kırdar International Convention and Exhibition Center (ICEC).
Sebelum melakukan pertemuan, Presiden Jokowi melakukan sesi foto bersama dengan seluruh kepala negara anggot OKI. hadir.
Nampak Presiden Jokowi berada di barisan paling depan saat mengikuti sesi foto.
Di samping kirinya, terlihat Sultan Brunei Darussalam Jenderal Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah yang mengenakan setelan jas berwarna hitam.
Baca: Presiden Jokowi, KTT Luar Biasa OKI, dan Yerusalem
Kepala negara lain yang berada di deretan paling depan saat sesi foto bersama diantaranya adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Afganistan Ashraf Ghani, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Jordania Abdullah II, Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Dalam KTT Luar Biasa OKI kali ini, Presiden Jokowi akan menyampaikan pesan terkait sikap Indonesia yang mengecam pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Selain itu di sela-sela KTT, Presiden Jokowi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan.
Sore harinya, usai menghadiri KTT Luar Bisa OKI, Presiden Jokowi beserta rombongan akan langsung bertolak menuju Tanah Air dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemun tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.