Baca tanpa iklan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Walikota Semarang Jawa Tengah Hendrar Prihadi, S.E, M.M (46) melakukan kerjasama membuat Letter of Intent (LOI) dengan Walikota Toyama Masashi Moridi bidang lingkungan hidup kemarin (14/12/2017).
"Komitmennya adalah pengurangan gas emisi di kota Semarang," ungkap Hendrar khusus kepada Tribunnews.com malam ini (15/12/2017).
Pemerintah Toyama, tambahnya, dengan LSM nya sedang membuat kajian terkait hal-hal yang bisa dikerjakan bersama untuk mengurangi CO2 di kota Semarang.
"Yang paling memungkinkan dalam waktu dekat akan dibangun mikro hydro di Universitas Diponegoro, penggantian bahan bakar gas untuk bis BRT serta pemasangan panel surya di beberapa sekolah kota Semarang."
Semarang ibukota Jawa Tengah termasuk ke dalam daftar 100 Resilient City oleh Rockefeller Foundation dari Amerika Serikat.
Sementara Wakil Dubes Indonesia di Jepang Ben Perkasa yang mendampingi Walikota Semarang menyambut baik sekali dan mendukung kerjasama tersebut.
"Saat ini kerjasama antar kota dengan dengan sudah berubah tampaknya. Kalau dulu pembentukan sister city dulu baru pikirkan bersama, tapi kalau kini tampaknya mulai dengan program kerja bersama barulah membentuk sister city, jadi bagus sekali ini," papar Ben khusus kepada Tribunnews.com.
Kebanyakan, tambahnya, kerjasama antar kota Indonesia dan Jepang pada bidang Lingkungan Hidup dan ini sangat baik juga bagi Indonesia untuk semakin menciptakan asri lingkungan di banyak kota di Indonesia nantinya belajar dari teknologi Jepang yang asri lingkungan pula.
"Selain itu kita juga banyak terbantu oleh JICA yang banyak sekali membantu Indonesia selama ini dengan kerjasama dan masuknya berbagai teknologi Jepang ke Indonesia."