Sebaliknya, perusahaan yang mengalami defisit 18,3 persen turun 3,5 persen dibandingkan tahun 2016.
Menurut negara dan wilayah, persentase perusahaan yang menguntungkan paling tinggi terjadi di Korea (82,1 persen) dan Taiwan (81,7 persen), kemudian di Filipina, Australia dan Malaysia.
Baca: Bocah 2,5 Tahun Belum Bisa Diperiksa terkait Kematian Ibundanya
Sementara itu, di negara-negara di mana banyak perusahaan Jepang memiliki sejarah operasional yang relatif pendek seperti Sri Lanka (31,0 persen), Myanmar (33,8 persen) dan Kamboja (35,4 persen).
Membandingkan perubahan dalam persentase responden yang menjawab bahwa mereka akan memperluas bisnis di Asia Tenggara jauh semakin meningkat ketimbang pilihan China.
Motivasi bisnis perusahaan Jepang saat ini sangat tinggi di Pakistan (81,3 persen), Myanmar (70,7 persen), India (69,6 persen) dan Vietnam (69,5 persen).