"Wow! Bisakah kita membuat sebuah dugaan sifilis stadium akhir?"
Demikian cuitan sang profesor di hadapan 30 ribu pengikutnya di Twitter.
Sifilis atau yang akrab disebut raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Treponema pallidum.
Jenis penyakit ini dikategorikan sebagai infeksi menular seksual (IMS)
Dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, ternyata dalam kondisi sifilis tingkat lanjut mampu menyebabkan kerusakan pada jantung.
Tidak sekedar itu, sejumlah organ termasuk yang paling penting, otak, juga bisa saja berfungsi tidak semestinya.
Bahkan ditegaskan, dapat menyebabkan timbulnya kondisi mental meski tidak seperti kegilaan.
Usut punya usut, Profesor Agnes menyebut apa yang dia katakan ternyata hanya sebagai guyonan.
Sang cucu pemenang hadiah Nobel dalam bidang kimia, Svante Arrhenius, memberi klarifikasi seperti ini.
"Itu adalah lelucon."
"Saya tidak benar-benar mengira megalomania-nya disebabkan oleh sifilis."
Meski begitu, dia mengakui bahwa obsesi berlebihan terhadap diri sendiri karena merasa yang paling hebat mungkin juga termasuk dalam gejala yang disebabkan karena sifilis.
Kalau menurut kamu sendiri bagaimana?(*)
Berita ini diterbitkan oleh Grid.id, dengan judul: Profesor Bakteriologi Menduga Donald Trump Mengidap Sifilis