TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah klaim yang mengatakan bahwa AS akan memindahkan kantor kedutaan besarnya untuk Israel ke Yerusalem pada 2018 ini.
Rabu (17/1/2018), Trump seakan memberi sinyal bahwa AS tidak berencana untuk segera memindahkan kantor kedutaannya di Tel Aviv.
Bahkan, Trump mempertanyakan klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut AS akan memindahkan kantor kedutaannya ke Yerusalem tahun ini.
"Tahun ini? Sepertinya itu keliru," ucap Trump, sembari menjelaskan sedikit rencananya.
"Maksud saya, tentu saja secara sementara akan dilakukan secara bertahap. Tapi, kami tidak melihat kemungkinan untuk (segera pindah)," jelasnya.
Baca: Jalani Tes Kesehatan, Presiden Donald Trump Dipastikan Tidak Mengalami Gangguan Jiwa
Bantahan Trump tersebut menyusul pernyataan Netanyahu soal rencana pemindahan kantor kedutaan besar AS di Tel Aviv, dalam kunjungannya ke India.
Sebelumnya, di hari yang sama, Netanyahu mengatakan bahwa rencana pemindahan kantor kedutaan tersebut merupakan satu dari beberapa kebijakan Trump yang benar-benar di luar dugaan.
"Ada tiga hal yang sedang terjadi di AS dan tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Netanyahu saat itu.
"Satu di antaranya adalah memindahkan kantor kedutaan AS. Menurut pemikiran saya, hal itu akan dilakukan lebih cepat dari yang Anda bayangkan, yaitu setidaknya dalam setahun ini," lanjutnya.
Ketika itu, Netanyahu tidak menyebut atas dasar apa ia bisa berpikir demikian, namun seorang perwakilan dari kantor perdana menteri Israel kemudian mengklarifikasi pernyataan tersebut.
Menurut perwakilan kantor Netanyahu, sang perdana menteri sebenarnya sudah tahu bahwa pemindahan kantor kedutaan AS bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Tetapi, Israel meyakini Washington tengah melakukan sesuatu agar pemindahan kantor kedutaan besar AS lebih cepat dilakukan. (Haaretz/Reuters).