TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Keajaiban selalu datang dari tempat yang tak diduga dan orang yang tak disangka.
Orang-orang yang dianggap punya tingkat religius tinggi memang kerap diagungkan.
Namun terkadang pemuka agama malah memanfaatkan posisinya.
Ada beberapa kasus penipuan yang melibatkan pemuka agama.
Selain Pasha 'Ungu', Inilah Pejabat yang Gaya Rambutnya Jadi Sorotan, Nomor 3 Disebut Pakai Wig https://t.co/ZprpWiwZZx via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 23, 2018
Tapi tidak semua pemuka agama berperilaku buruk, justru lebih banyak yang baik.
Beberapa pemuka agama yang telah meninggal sampai ditangisi pengikut dan jamaahnya.
Bahkan kadang makamnya tak pernah sepi dari peziarah.
Keajaiban terjadi pada sosok biksu Buddha yang telah meninggal ini.
Baca: Sedapnya Menu Sayapan dengan Balutan Saus yang Beragam di Resto Ini, Kamu Perlu Mencoba!
Biksu itu bernama Luang Phor Pian dan meninggal pada 16 November tahun lalu.
Melansir dari Mirror (22/1/2018) biksu yang dihormati Luang Phor Pian meninggal pada 16 November tahun lalu di Bangkok, Thailand.
Luang Phor Pian meninggal pada usia 92 tahun.
Minggu ini para pengikutnya memindahkan tubuhnya dari peti jenazah.
Ini adalah bagian dari upacara Budhisme tradisional.
Tapi begitu menggali kuburnya, para pengikutnya terkejut.
Mayat Luang Phor Pian baru saja membusuk dan dia tampak memiliki 'senyuman' di wajahnya.
Luang Phor Pian sebenarnya berasal dari Kamboja.
Tapi Pian menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk melayani sebagai guru spiritual dan Budha yang terkenal di Lopburi, Thailand tengah.
Baca: Waduh, Hari Gini Masih Alami Bau Kaki? Segera Atasi dengan Cara Ini
Hebatnya lagi, Pian tampak tersenyum saat tubuhnya diangkut melalui kerumunan
Penonton memotret gambar momen luar biasa itu dan berbagi foto di media sosial.
Gambar yang luar biasa menunjukkan senyuman almarhum biksu Buddha yang digali oleh para pengikutnya yang berdedikasi.
Laporan mengatakan bahwa para biarawan telah mengurus mayat Pian dengan mengganti jubah baru yang bersih.
Keadaan damai Pian telah digambarkan sebagai tanda.
Tanda itu berarti biksu tersebut telah benar-benar mencapai nirwana.
Para pengikut biksu ini akan terus mendoakannya sampai upacara peristirahatan terakhir diadakan pada hari ke 100 kematiannya.(TribunStyle.com/Rifan Aditya)