Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) dan Taliban yang saling bersaing, sering melancarkan serangan di Kabul.
Sebuah media Afghanistan, Tolo, melaporkan bahwa pasukan keamanan sudah memblokade semua jalan di kawasan itu.
Dilaporkan Tolo, juru bicara presiden mengatakan bahwa para penyerang hanya melakukan serangan di gerbang pertama dan tak berhasil melaju lebih jauh ke dalam.
Sementara kantor berita Prancis AFP mengutip polisi yang mengukuhkan bahwa serangan dilakukan dengan senapan serbu dan roket, namun disebutkan bahwa situasi sudah mereda.
Menurut Reuters, polisi mengatakan pula terjadi sebuah insiden di dalam sebuah kompleks militer namun belum jelas apakah hal itu merupakan serangan militan.
Wartawan BBC di Kabul, Mahfouz Zubaide menyebut belum ada keterangan mengenai korban jiwa namun dilaporkan bahwa sejumlah penyerang tewas.
Serangan dengan mobil ambulans yang dijejali bahan peledak, Sabtu lalu menewaskan setidaknya 100 orang dan sepekan sebelumnya sebuah serangan di sebuah hotel di Kabul menewaskan 22 orang, sebagian besar orang asing.
Sejauh ini Taliban mengaku sebagai pelaku kedua serangan. Lembaga-lembaga militer dan polisi Afghanistan sering menjadi serangan kaum militan.
Serangan ke akadami militer Marshal Fahim pernah terjadi sebelumnya. Pada Oktober 2017, 15 kadet militer Afghanistan tewas akibat sebuah ledakan di akademi militer yang berlokasi di barat kota Kabul tersebut.
Dua serangan besar Sabtu dan Senin, terjadi menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan di ibukota Afghanistan itu.
Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 lepas landas pukul 09.20 (10.20 WIB) dari Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh.