TRIBUNNEWS.COM, LIMA - Tiga bola besi berukuran besar ditemukan di wilayah pegunungan Andean, Peru dan berjatuhan dari langit pada 27 Januari 2018.
Peristiwa aneh ini didahului luncuran cahaya api berekor yang diyakini benda meteorit.
Banyak warga yang menyaksikan kejadian ini dengan mata telanjang.
Warga di komunitas Larancahuani di wilayah Puno, Andean ketakutan menyaksikan fenomena langka ini.
Mereka khawatir dampaknya saat benda angkasa itu menghantam daratan.
Beberapa hari terakhir, penampakan benda misterius itu mulai terang di media sosial.
Sebuah video memperlihatkan lintasan benda bercahaya di langit antara kota Tingo Maria dan Pucallpa.
Baca: Sampah Antariksa Jatuh di Sumenep, LAPAN Sebut Sampah Terbesar dan Terbanyak
Kedua kota ini berjarak lebih kurang 115 mil. Romulo Barros, Kepala Layanan Pemadam Kebakaran di Cruzeiro do Soul, wilayah Brazil, memperkirakan benda asing terbakar itu meteorit.
Merespon laporan-laporan warga ini, Angkatan Udara Peru menjelaskan, insiden itu diyakini terkait lepasan roket SL-23.
Tiga bola besi raksasa itu bagian dari tangki bahan bakar roket pembawa satelit tersebut.
Ahli meteorologi dari Universidade Federal do Acre, Alejandro Fonesca, seperti dikutip laman berita Daily Mail, menepis kemungkinan jatuhan meteorit di Peru pada hari-hari insiden luncuran bola api itu.
Ia justru yakin jatuhan benda asing itu berasal dari sampah antariksa.
"Saat sampah itu masuk atmosfer, akan terjadi gesekan masif dan itu menyebabkan terbakarnya benda tersebut. Itu pasti terjadi," kata Fonesca.(Tribunjogja.com)