TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Usai melaksanakan shalat Dhuhur digabung Azhar di Mesjid Fatimah di kota Kharkiv, Dubes Indonesia untuk Ukraina Prof Dr Yuddy Chrisnandi melihat dari kejauhan seorang tua sedang mencungkil bongkahan salju.
Siang itu, kota Kharkiv yang berjarak sekitar 570 km dari ibukota Ukraina sedang dilanda salju yang hebat.
Yuddy pun serta merta mendekat.
"Ternyata imam mesjid yang tadi memimpin shalat. Mobilnya tertutup salju. Nyaris tak terlihat lagi mobil itu," kisah Yuddy Chrisnandi kepada Egy Massadiah member executive "Indonesian House Ukraina".
Spontan Yuddy mengajak tim KBRI yang mendampinginya menyingkirkan bongkahan salju yang menutupi mobil merek Lada keluaran tahun 1980-an itu.
Yusra Hadromi (minister conselor KBRI), Gatot Amrih (HOC/Minister KBRI) dan Prabowo Himawan (Staf KBRI bidang sosbud) bergotong royong menolong.
Baca: Total Marketing Dubes Yuddy Chrisnandi
Udara dingin minus 23 derajat celcius tak menghalangi mereka berbagi kebaikan.
Berkat kerja cepat, mobil milik Mufti Mesjid asal suku Tar Tar tersebut pun siap menderu membelah jalanan kota Kharkiv yang tertutup salju tebal.
Sebelumnya, saat masih di dalam mesjid, Dubes Yuddy sempat berbincang singkat dengan Mufti mesjid tersebut.
"Saya senang sekali dikunjungi sahabat dari Indonesia. Komunitas muslim di Kharkiv memang tidak banyak. Oleh karena ukhuwah islamiyah di Kharkiv sangat berarti bagi kami," ujar Mufti sebagaimana yang dikisahkan Gatot Amrih dari KBRI Ukraina.
Masjid Katedral Kharkiv yang kemudian berubah nama menjadi Mesjid Fatimah ini dibangun tahun 1905 ditepian sungai Lopan.
Alamat persisnya di Jalan Yaroslavskaya 31, Kharkív, Kharkívs'ka oblast'.
Di masa kekuasaan Uni Soviet di Ukraina, tahun 1936 pemerintahan komunis merobohkan masjid tersebut dengan alasan bahwa bangunan masjid Katedral Kharkiv menghalangi aliran sungai Lopan.
Paska kemerdekaan Ukraina setelah runtuhnya Uni Soviet, masjid ini dibangun kembali di lokasi yang sama oleh komunitas muslim setempat di tahun 1999.
Sejak itu, Umat Islam Kharkiv dapat kembali menjalankan ibadah dengan bebas tanpa tekanan dan intimidasi.
Mayoritas jemaah masjid ini terdiri dari jemaah muslim Tar tar, Tar tar Krimea dan keturunan Turki.
Mesjid ini memiliki daya tampung sekitar 800 jemaah.
Begitulah gerak lincah Dubes Yuddy saat berada di kota Kharkiv.
Kehadiran Yuddy Chrisnandi di Kharkiv, merupakan kunjungan pertama Dubes RI sejak 25 tahun hubungan Diplomatik Indonesia Ukraina.
Yuddy melakukan dialog dengan Walikota Kharkiv Ihor Terekhov.
"Macam-macam kami bahas, khususnya pentingnya kerjasama perdagangan, pendidikan, pariwisata & Sister City. KBRI menilai kota Bandung atau Surabaya cocok menjadi sister city dengan Kharkiv, pintu gerbang Eropa Timur," papar mantan menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi ini.
Yuddy Chrisnandi sedang menyulam kearifan lokal dan nilai nilai luhur ke Indonesiaan dengan paduan orisinalitas khas negara Ukraina.
Vibrasinya anak muda berdarah Pasundan ini makin terasa dan juga terasah.