TRIBUNNEWS.COM, HARARE - Sebuah perusahaan produsen kondom di China mempertimbangkan untuk membuat produk baru dengan ukuran yang berbeda.
Langkah ini diambil setelah Kementerian Kesehatan Zimbabwe mengeluhkan ukuran kondom buatan China yang dianggap terlalu kecil untuk para pria negeri itu.
Menteri Kesehatan Zimbabwe David Parirenyatwa pekan lalu mengatakan hal ini saat mempromosikan langkah-langkah terbaru untuk mencegah penyebaran HIV/Aids.
"Kawasan selatan Afrika memiliki kasus HIV terbesar dan kami mendorong penggunaan kondom," kata Parirenyatwa seperti dikutip situs berita Zimbabwe.com.
"Para pemuda kini bisa memilih kondom yang mereka sukai, tetapi sayangnya Zimbabwe tidak memproduksi kondom. Kami mengimpornya dari China tetapi beberapa orang mengeluhkan ukurannya yang terlalu kecil," tambah dia.
Baca: Digerebek Saat di Hotel, PSK Ini Bawa Kondom dan Uang Bookingan
Parirenyatwa menambahkan, perusahaan-perusahaan di Zimbabwe seharusnya mulai mencoba memproduksi kondom sehingga negeri itu tak tergantung pada impor.
Sementara itu, Zhao Chuan, CEO perusahaan kondom Daxiang yang berbasis di Beijing mengatakan, perusahaannya berencana memproduksi kondom dengan ukuran khusus.
"Karena ada permintaan berbeda dari pelanggan kami di Zimbabwe, Daxiang memiliki kemampuan dan kewajiban untuk memberikan kontribusi," kata Zhao.
"Jadi kami akan melakukan survei terhadap pelanggan di kawasan itu untuk persiapan membuat kondom dengan ukuran berbeda di masa depan," tambah dia.
Baca: Ternyata Kondom Jadi Benda Paling Dicari di Korea Utara
Zhao mengatakan, para pelanggan produknya di seluruh dunia memiliki permintaan berbeda.
Pelanggan di China lebih suka kondom yang amat tipis dan tak peduli dengan ukuran.
Sementara di Amerika Utara pelanggan lebih memilih kondom dengan permukaan yang lembut.