Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Buntut kongkalikong lelang proyek 3 triliun yen Shinkansen Linear Jepang, berakibat penangkapan dua eksekutif kontraktor besar Jepang dari Taisei dan Kajima Jumat ini (2/3/2018).
"Dua eksekutif tersebut telah ditangkap pihak kejaksaan dengan tuduhan melakukan pelanggaran UU pelelangan umum dengan melakukan kongkalikong pengaturan harga satu sama lain untuk pemenangan kontrak proyek Shinkansen Linear tersebut," papar sumber Tribunnews.com Jumat ini (2/3/2018).
Eksekutif tersbeut adalah Takaya Okawa (67) dari Taisei Construction dan Ichiro Osawa (60) dari Kajima Construction.
Keduanya dituduh sejak tahun 2014 melakukan pengaturan harga kongkalikong bersama-sama agar pelelangan bisa berhasil dimenangkan ke pihak tertentu.
Perusahaan konstruksi Obayashi dan Shimizu sebelumnya telah mengakui kesalahannya. Namun meskipun telah ditangkap kedua orang tersebut tetap belum mau mengakui kesalahannya dan mengaku tidak bersalah atas apa yang telah dilakukan di masa lalu.
Pengaturan harga tersebut dilakukan tersangka dengan banyak pihak di sebuah tempat minum-minum di tengah kota Tokyo.
Pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka dan para kontraktor besar Jepang itu yaitu pelanggaran hukum antitrust (law) Jepang.
Menanggapi penangkapan eksekutif Kajima mengomentari hal itu, "Sangat disayangkan sekali dan kita akan melakukan kerjasama penuh dengan pihak kejaksaan dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihak perusahaan juga minta maaf sedalamnya atas kejadian ini serta kepada banyak pihak yang terkait sehingga terjadi keridaknyamanan ini."
Sementar pihak JR Tokai tampak sangat kecewa sekali, "Sangat bodoh kontraktor yang telah dipercayakan menangani proyek ini akhirnya sampai ditangkap pihak otoritas," tulis pernyataan JR Tokai.
Obayashi yang mengaku bersalah diperkirakan akan membayar denda itu sekitar 27 miliar yen, denda yang terbesar dalam sejarah kecurangan tender selama ini di Jepang.Proyek Linear Central Shinkansen dengan dana konstruksi sebesar 9 triliun 300 miliar yen untuk jalur Tokyo-Osaka.
Tahap pertama ke Nagoya rencana selesai 2027. Lalu sampai ke Osaka selesai tahun 2045.
Apabila selesai tahun 2045, perjalanan dari Tokyo ke Osaka (438 km) hanya memakan waktu 1 jam 7 menit saja menggunakan Shinkansen Linear.
Tahun 2015 dalam uji cobanya Shinkansen Linear memiliki kecepatan 603 km per jam, tercatat sebagai kecepatan paling tinggi kereta api di Guiness Book of Record.