TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri RI, Abdurrahman Mohammad Fachir resmi membuka Pr ogramBeasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2018 pada Rabu (28/3/2018) di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri RI.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri dan Kementerian/ Lembaga terkait, Duta Besar negara sahabat penerima BSBI, anggota DPR RI, perwakilan universitas/perguruan tinggi, sanggar seni dan perwakilan pusat budaya asing di Indonesia.
Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) merupakan kegiatan Kemenlu RI yang telah memasuki tahun ke-16 (enam belas) sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2003.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan pemuda dalam negeri serta memperkenalkan para generasi muda negara-negara sahabat dengan ragam identitas dan karakter bangsa Indonesia yang khas seperti sikap menghargai kebhinekaan, kebersamaan, kesantunan, keterbukaan dan toleransi.
Program BSBI tahun ini mengusung tema “The Colours of Beautiful Indonesia” denganmengeksplorasi kekayaan budaya serta kehidupan masyarakat yang penuh dengan kebhinekaan dan nilai toleransi didalamnya.
“Mempelajari seni budaya negara lain, dalam hal ini Indonesia, bukan hanya mendapatkan pengalaman. Melainkan proses membangun jembatan pemahaman dan perdamaian bagi dunia” tutur Wamenlu dalam keterangan pers yang diterima.
Acara pembukaan BSBI 2018 ini juga dimeriahkan penampilan kesenian berupa musik dan tarian daerah yang dipersembahkan oleh para diplomat muda dan alumni BSBI Indonesia.
“Para peserta BSBI 2018 ini diharapkan akan menjadi sahabat dari Indonesia (friends of Indonesia) di masa mendatang. Pelaksanaan selama 15 (lima belas) tahun terakhir, kegiatan dimaksud telah menghasilkan 776 lulusan dari 69 negara yang menjadi friends of Indonesia dan juga membantu promosi Indonesia di negara masing-masing," kata Cecep Herawan, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik.
Rangkaian kegiatan BSBI dimulai pada 24 Maret 2018 dan akan ditutup dengan pagelaran budaya akbar dari para peserta program bertajuk Indonesia Channel pada tanggal 4 Juli 2018 di Jakarta.
Program BSBI 2018 diikuti oleh 72 pemuda dari 44 negara, negara-negara prioritas peserta
BSBI tahun ini adalah negara anggota ASEAN, ASEAN+3, SwPD, PIF, sejumlah negara Eropa, Asia, negara MIKTA (dalam kerangka keketuaan Indonesia) serta negara-negara Afrika untuk menyukseskan rencana penyelenggaran Indo-Africa Forum pertama di Indonesia.
Perkembangan BSBI tiap tahun terlihat dari bertambahnya negara baru yang berpartisipasi di dalamnya. Tahun ini terdapat 5 (lima) negara baru yaitu, Benin, Ghana, Bangladesh, Bosnia Herzegovina dan Yordania.
Selain itu, terdapat 5 pemuda Indonesia yang berasal dari Bengkulu, Jakarta, Yogyakarta, Maluku dan Papua Barat.
“Program ini sangat bagus dan impresif, ini akan menjadi petualangan baru bagi saya untuk mempelajari seni dan budaya melalui BSBI 2018” pungkas Custodio Dos Santos e Silva salah seorang peserta dari Timor Leste.
Selama 3 (tiga) bulan peserta BSBI akan mempelajari Bahasa Indonesia, seni budaya dan keharmonisan beragama, kegiatan sosial dan kearifan lokal serta kunjungan ke situs-situs warisan budaya.
Dalam rentan waktu tersebut, para peserta akan berlatih pada 6 (enam) sanggar dan universitas mitra Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yaitu, Sanggar Semarandana, Denpasar; Rumah Budaya Rumata, Makassar; Sanggar Musik dan Tari Sofiyani, Padang; Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta, serta untuk mengembangkan pengetahuan tentang Indonesia secara lebih luas, tahun 2018 dibuka Yayasan Seni Gubang, Kutai Kartanegara dan Sanggar Sayu Gringsing, Banyuwangi.
Di era milenial ini, kami turut mengundang partisipasi dari para penggiat mediasosial/influ encer, stasiun televisi serta media cetak untuk memeriahkan sekaligus menggapai dampak positif yang lebih luas.
Catatan kegiatan kreatif dan promosi para alumni BSBI di negara asal untuk Indonesia antara lain yaitu menjadi guru tari/koreografer, menulis buku dan kajian Indonesia, menyelenggarakan pameran lukisan foto, promosi gastronomi, membuat ikatan persahabatan Indonesia dengan negara asal, membuat lagu dan video klip untuk media sosial dan lainnya.