Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Masyarakat Ukraina di masa lalu saat masih berada di bawah kekuasaan Uni Soviet, memiliki tradisi Paskah yang terkesan ditekan.
Namun pada tahun 1991, tradisi budaya lama itu dibangkitkan kembali.
Termasuk pada tahun ini, tradisi Paskah di Ukraina disebut 'Minggu Paskah Ortodoks' itu jatuh pada 8 April.
Meskipun tradisi Paskah kuno yang telah tersimpan lama itu tidak terlalu banyak mendapat perhatian dari semua orang di negara itu, namun masih ada yang memperingatinya.
Dikutip dari laman Publicholidays, Jumat (30/3/2018), di Ukraina, pekan suci itu dikenal sebagai Minggu Agung dan dimulai pada Minggu Palem atau Palm Sunday.
Baca: Tetes Air Mata Deisti Tak Terbendung ketika Jaksa Menuntut Setya Novanto 16 Tahun Penjara
Dalam perayaan itu, terdapat ranting-ranting willow yang diberkati di gereja dan umat Kristiani pun saling menyentuh satu dengan lainnya menggunakan cabang-cabang ranting tersebut berharap membawa keberuntungan.
Dalam prosesi itu, mereka mengatakan 'jadilah tinggi seperti pohon willow, sehat seperti air dan kaya seperti bumi'.
Beberapa petani juga membawa ranting willow itu dalam kunjungan musim semi pertama mereka ke padang rumput.
Begitu sampai di padang rumput, ranting itu ditancapkan ke tanah untuk membawa keberuntungan.
Baca: Sandi Tantang Balik Menteri Susi Mengarungi Pulau Tidung, Renang 1 Km dan Lari 10 Km
Pada Kamis Putih, orang-orang dilarang bekerja, mereka pergi ke gereja untuk memegang lilin sambil membawa lilin itu yang harus tetap menyala hingga setibanya di rumah.
Tradisi lainnya terjadi di bagian Timur Ukraina, banyak orang yang meyakini bahwa orang mati akan bersama dengan mereka yang hidup dalam pelayanan untuk mendengarkan liturgi.
Sedangkan di banyak wilayah di Ukraina, 'kultus orang mati' sangat diamati dan tidak ada waktu yang lebih baik daripada Minggu Agung.
Bahkan seminggu setelah Paskah juga dikaitkan dengan kultus ini dan biasa disebut Minggu Nimfa.
Pada hari Minggu pertama setelah Minggu Paskah, orang berkumpul di pemakaman di gereja untuk menyantap makanan dan wine.
Namun tentu saja mereka tidak menghabiskan semua hidangan itu karena ada tradisi harus menyisakan sebagian hidangan itu di belakang situs kuburan, sebagai sajian untuk mereka yang telah mati.
Baca: Menkes: Cacing pada Ikan Makarel Tidak Berbahaya
Tradisi lainnya adalah telur Paskah, tradisi ini memang tidak hanya dimiliki Ukraina namun juga sebagian besar negara barat lainnya.
Kendati demikian, telur Paskah di Ukraina sering digunakan sebagai hadiah, dan momen bertukar telur Paskah dikaitkan dengan pengertian kasih sayang yang mendalam.
Kemudian pada Junmat Agung, negara tersebut menerapkan tradisi bagi para Umat Kristiani agar tidak melakukan pekerjaan apapun.
Kafan Suci juga menjadi tradisi lainnya yang dilakukan di Ukraina, tradisi tersebut dilakukan bersamaan dengan layanan Jumat Agung.
Prosesi ini dilakukan tiga kali di sekitar gereja, kain kafan tersebut melambangkan kain pemakaman yang membungkus Kristus kemudian kain itu ditinggalkan ketika bangkit.
Ketika Yohanes dan Petrus memasuki kuburan yang kosong pada pagi Paskah, kain kafan itu dilipat rapi dan dijadikan sebagai bukti Kebangkitan Kristus.
Minggu Paskah itu sendiri sebenarnya adalah momen yang tidam hanya dirayakan umat Kristiani di Ukraina, namun juga masyarakat lainnya.
Momen tersebut mereka gunakan untuk bersukacita dan berpesta, lonceng berbunyi keras dan lagu musim semi pun dinyanyikan.
Sedangkan di gereja, itu adalah hari 'Liturgi Tinggi', momen dimana roti Paskah yang dihiasi telur Paskah serta seluruh makanan Paskah dimasukkan ke dalam keranjang untik selanjutnya dibawa pulang oleh para jemaat. (publicholidays)