Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Ponsel pintar anda dapat mengetahui data kesehatan?
Itulah yang tampaknya menjadi kunci untuk menyelesaikan kasus pembunuhan di Australia.
September 2016 lalu, Myrna Nilsson yang berusia 57 tahun ditemukan tewas dalam mesin cuci rumahnya di Adelaide.
Menantu perempuannya, Caroline Dela Rose Nilsson mengatakan kepada polisi bahwa sekelompok orang telah menyerang rumah dan menyerang ibu mertuanya.
Terkait dengan itu, Caroline mengaku tidak melihat serangan itu.
Baca: Koneksi Internet Apple Watch Diduga Kuat Diblokir Pemerintah China
Namun pada bulan Maret, polisi menuduhnya melakukan pembunuhan setelah analisis Apple Watch korban, dengan tuduhan bahwa cerita itu dibuat-buat.
Menurut laporan itu, jaksa Carmen Matteo mengatakan kepada Adelaide Magistrates Court, aktivitas jam dan pengukuran detak jantung menunjukkan serangan terjadi pada pukul 18:38 dan bahwa pemakainya "hampir dipastikan" meninggal pada pukul 18:45.
"Jika bukti itu diterima, itu cenderung bertentangan dengan versi terdakwa dari sebuah argumen yang terjadi antara almarhum untuk jangka waktu hingga 20 menit," ujar Matteo, seperti dilansir Mashable, Selasa (3/4/2018).
Caroline Nilsson mengatakan kepada polisi bahwa dia muncul dari rumah langsung setelah serangan pada pukul 10 malam untuk meminta bantuan.
Jika data Apple Watch diterima sebagai bukti, Matteo mengatakan ini akan lebih dari tiga jam setelah serangan terjadi.
Hakim Oliver Koehn menolak jaminan berdasarkan kasus penuntutan, dan masalah ini akan kembali ke pengadilan pada bulan Juni.
Ini contoh lain di mana data kebugaran sangat penting untuk kasus kriminal.
Kembali pada tahun 2017 , pria Connecticut Richard Dabate didakwa membunuh istrinya, setelah data Fitbit pada korban menunjukkan ketidak konsistenan dengan catatan tentang kejahatan tersebut.
Dalam kasus Jerman awal tahun ini, data kebugaran dari iPhone digunakan sebagai bukti terhadap seorang pria yang dituduh melakukan pembunuhan.