Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KOREA UTARA - Meski sempat memiliki konflik selama beberpaa dekade dengan Korea Selatan, warga Korea Utara ternyata selama ini mengagumi produk-produk keluaran negara tersebut.
Dikutip dari laman The Investor, Jumat (27/4/2018), data terakhir dari hasil riset menunjukkan bahwa mayoritas warga Korea Utara saat ini sudah menggunakan ponsel, bahkan tahun ini jumlah pelanggan mencapai angka lima juta orang.
Seiring dengan tren penggunaan ponsel pintar, tingkat penetrasi terhadap konsumsi perangkat seluler di negara tertutup itu pun turut meningkat.
Mengejutkannya, ternyata Samsung Electronic Galaxy merupakan salah satu brand ponsel pintar yang paling diminati kalangan konsumen Korea Utara.
Padahal ponsel tersebut produksi Korea Selatan, negara yang selama beberapa dekade menjadi musuhnya.
Namun kini hubungan kedua negara tersebut mencair, kedua negara telah menyetujui denuklirisasi, hal itu disepakati oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di garis perbatasan gencatan senjata, Desa Panmunjom, hari ini.
Terkait minat warga Korea Utara terhadap Samsung, Yang Un Chul, Wakil Presiden lembaga riset yang berbasis di Seoul, Sejong Institute, mengatakan kepada The Investor, "ada cukup banyak orang Korea Utara yang menggunakan smartphone Galaxy,".
Perangkat Samsung, serta semua jenis produk asal Korea Selatan sebenarnya dilarang dipasarkan di Korea Utara.
Menurut ahli, produk-produk itu hanya tersedia di pasar gelap dan dibanderol dengan harga tinggi.
Apakah pembatasan yang dilakukan rezim Kim Jong Un terhadap barang-barang impor terutama yang berasal dari Korea Selatan dan Amerika Serikat, masih berlaku pasca kesepakatan damai antara kedua negara Korea pada hari ini?
Saat ini pembatasan masih berlaku, namun tidak seketat sebelumnya karena orang-orang di negara itu kini telah terbiasa dengan aturan pasar bebas.
"Ini bukan tentang apakah mereka bisa mendapatkan ponsel pintar itu, tapi apa mereka mampu membelinya?," kata Yang.
Untuk menekan masuknha produk impor, Korea Utara berkolaborasi dengan perusahaan Tiongkok meluncurkan ponsel pintar di negara tersebut.