News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu Malaysia

Pengamat : Anwar Ibrahim Diprediksi 3 Tahun Lagi Jadi Perdana Menteri Malaysia

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Asia Tenggara Sudarnato Hakim dalam diskusi Dampak Kemenangan Oposisi di Malaysia Terhadap Pemilu 2019 di Indonesia, di Jakarta Selatan, Senin sore (21/5/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Asia Tenggara Sudarnato Hakim memiliki prediksi Pimpinan Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim akan menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Sudarnato memprediksi Perdana Menteri terpilih Mahatir Mohammad tak akan berani memimpin negeri Jiran itu lebih dari 2 tahun.

"Mahatir enggak akan berani lebih dari 2 tahun. Karena kalau lebih 2 tahun ada pertimbangan kesehatan dan tuntutan reformasi dan saya kira akan dilakukan proses percepatan reformasi dan demokratisasi," kata Sudarnato dalam diskusi Dampak Kemenangan Oposisi di Malaysia Terhadap Pemilu 2019 di Indonesia, di Jakarta Selatan, Senin sore (21/5/2018).

Baca: Malaysia Bentuk Satgas Baru Ungkap Skandal Korupsi 1MDB

Selama dua tahun menjabat, diprediksi Sudarnato, Mahatir akan fokus menjalankan kebijakan untuk memberantas korupsi.

"Pertama yang dilakukan adalah reformasi hukum bukan karena sasarannya Najib tapi kasus-kasus korupsi sekaligus ditindak dan akan menjadi negara yang berkedaulatan hukum," ujarnya.

Baca: Komisioner KPK Malaysia: Najib Akan Kena Sanksi Hukum Bila Tak Penuhi Panggilan Besok

"Ini adalah perubahan politik yang luar biasa, aspek ini yang sudah saya sebut sebagai pemerintah transisional," sambungnya.

Baca: Disambut Jusuf Kalla, Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim: Kalau Tau Saya Pakai Baju Putih Tadi

Selama Mahatir menjabat sebagai Perdana Menteri, sosok Anwar Ibrahim akan memulai persiapan sebagai Perdana Menteri.

"Jadi prediksi saya 3 tahun ke depan Anwar akan start dengan sangat serius dan membangun pikiran-pikiran lama tahun 70-80an," kata Sudarnato.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini