Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tidak seperti malam Ramadan biasanya, warga muslim Indonesia melakukan safari Ramadan di banyak kota di Jepang dan para da'i pun berkeliling ke 13 kota di Jepang.
"Salah satu misalnya ke Beppu, Jepang, sangat antusias mengikuti kegiatan buka bersama dan tabligh akbar di Masjid Sentral Kyushu," ungkap Candra Adi Wiguna, pengurus Dompet Dhuafa wilayah Jepang kepada Tribunnews.com, Minggu (27/5/2018).
Pada Jumat (25/5/2018), warga muslim Indonesia di Beppu kali pertama kedatangan ustaz dari Indonesia dalam kegiatan Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa wilayah Jepang.
Kegiatan Tabligh Akbar diisi oleh Ustadz Dr M Syarif Hidayatullah dengan tema Keberkahan Ramadan.
"Tahun ini, untuk pertama kalinya alhamdulillah kami dapat bekerja sama dengan komunitas Muslim Indonesia di Beppu untuk kegiatan Safari Ramadan. Selama kegiatan berlangsung, kami akan mengirim ustaz secara kontinyu di 13 kota di Jepang," kata Faisal Amri, ketua kegiatan Safari Ramadan.
Baca: KPU Adang Eks Koruptor Maju Caleg Meski Ditentang Bawaslu, Kemendagri dan DPR
Setiap bulan Ramadan, Dompet Dhuafa mengirimkan para da’i yang telah berpengalaman untuk melakukan syiar agama dan menyemarakkan aktivitas para muslim di berbagai belahan negara.
Hidup sebagai minoritas di negeri orang, membuat warga muslim Indonesia menyambut kegiatan Safari Ramadan ini dengan suka cita.
Kegiatan ini menjadi sarana silaturahim sekaligus mengingatkan warga muslim Indonesia di negeri orang akan suasana Ramadan di kampung halaman.
Baca: Tiga Orang Pria Diduga Masuk ke Rumah Anggota Polisi Usai Merusak Mobil Warga
Warga muslim Indonesia di Sendai, Jepang, sangat antusias mengikuti kegiatan Safari Ramadan.
Bagi panitia Safari Ramadan, mengadakan kegiatan Safari Ramadan di luar negeri, menjadi tantangan tersendiri.
Wajar saja, diperlukan persiapan yang matang agar kegiatan ini terlaksana dengan baik.
"Untuk merealisasikan kegiatan ini, kami harus melakukan koordinasi dengan komunitas muslim di setiap kota tujuan. Sinergi antara panitia dengan komunitas harus terjalin dengan baik mengingat jarak antarkota cukup jauh dan waktu yang tersedia cukup terbatas," kata Faisal.
"Kami bersyukur sekarang di beberapa kota telah dibangun masjid sehingga untuk pelaksanaan Tabligh Akbar tidak perlu menyewa tempat yang luas lagi. Alhamdulillah sejauh ini rangkaian acara berjalan dengan lancar," ujar Faisal.
Baca: Pengendara Motor Tak Selamat Usai Tabrak Truk Mogok di Jalan
Kegiatan Safari Ramadan juga berlangsung di Kampus Tokyo Institute of Technology, Jepang.
"Kegiatan ini (Safari Ramadan) telah berjalan selama 2 tahun. Kami berharap kegiatan seperti ini terus diadakan sehingga warga muslim Indonesia di Jepang ini tetap merasakan suasana Ramadan dan terus meningkatkan keimanan meskipun dalam keadaan minoritas di negeri orang," harapnya.
"Untuk Safari Ramadan di Jepang, kami telah mengirimkan ustaz ke Tokyo, Sendai, Fukuoka, dan Beppu. Selanjutnya, kota yang akan dikunjungi adalah Hamamatsu, Shizuoka, Kanazawa, Kumamoto, Hiroshima, Kobe, Nara, dan Kyoto," kata dia.