TRIBUNNEWS.COM, GUATEMALA - Gunung api Fuego di Guatemala meletus pada hari Minggu (3/6/2018) untuk kedua kalinya pada tahun ini.
Kondisi ini menyebabkan setidaknya 7 orang meninggal dan 20 orang luka-luka, kata pejabat Guatemala.
Dilansir dari CNN, letusan gunung berapi memuntahkan lava panas dan awan tebal berselimut asap yang tebal, hampir enam mil ke udara, menurut CONRED, koordinator nasional pemerintah untuk penanggulangan bencana.
Gunung berapi tersebut, salah satu yang berada di Amerika Tengah yang paling aktif, terletak di dekat kota kolonial Antigua.
Baca: Dikira Lagi Karaoke Bule Ini Marah Dengar Shalawat, Ancam Rusak Mushola Begini Nasibnya Sekarang
Ledakan itu menghujani kota tujuan wisata populer dan desa-desa lain di Sacatepéquez.
"Desa-desa di Escuintia juga terkena dampak letusan tersebut," kata Sekretaris Eksekutif CONRED,Sergio Garcia Cabanas. Abu vulkanik juga mencapai ibu kota Guatemala City sekitar 25 mil jauhnya, memaksa penutupan bandara internasionalnya," menurut CONRED.
Ledakan masih mungkin terjadi dari gunung tersebut, kata Eddy Sanchez, Direktur Institut Nasional Seismologi, Vulkanologi, Meteorologi dan Hidrologi Guatemala yang dikenal sebagai INSIVUMEH.
Dia memperingatkan tanah longsor akan terjadi saat hujan turun, dan meminta orang-orang untuk menjauhi jalan-jalan yang dekat dari gunung berapi tersebut.