Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Perfektur Tottori terkenal dengan padang pasir seperti Sahara di Afrika, juga karakter Detektif Conan yang pengarangnya kelahiran Tottori. Tapi kini dengan rangkaian peringatan 1300 tahun kuil Daisen, ternyata payung tradisional Jepang (Wagasa) luar biasa cantik dipamerkan di Oyama perfektur Tottori mulai 10 Agustus mendatang.
"Peringatan seperti festival juga terutama Wagasa yang berlampion bercahaya bisa dilihat antara 10 hingga 13 Agustus 2018 sebanyak 120 payung tercantik karya pekerjaan tangan rakyat setempat akan muncul nanti," papar Tomoko Adachi penyelenggara festival tersebut khusus kepada Tribunnews.com Rabu ini (20/6/2018).
Setelah itu berbagai lampion dan juga hisan lain, tentu Wagasa juga tampil (tapi tidak bersorotkan cahaya lampu) berlangsung hingga 15 Agustus 2018.
Tahap kedua tanggal 24-26 Agustus dan tahap ketiga tanggal 22 September hingga 24 September 2018.
"Kali ini selain jumlah Wagasa lebih banyak 20 payung ketimbang tahun lalu, lokasinya juga lebih luas yaitu ditambah bagian belakang kuil Daisen juga akan digunakan sebagai tempat festival," tambahnya.
Kuil Daisen sebagai salah satu dari kuil yang ada di rangkaian pegunungan yang sangat dihormati di Jepang "Deretan Pegunungan Tuhan" yang harus dilakukan para peziarah Jepang yang percaya dapat meningkatkan kualitas kehidupannya selama di dunia.
Berbagai hal dipajak dipamerkan, mulai payung, lampion, lukisan dan lilin cantik berlukiskan tradisional Jepang sangat indah sekali festival ini dan satu orang biaya masuk hanya 300 orang. Anak kecil sampai dengan lulus sekolah dasar gratis.
Berbagai makanan tradisional setempat juga akan ditampilkan dan dijual selama festival tersebut seperti eskrim, udon dan sebagainya, tak ketinggalan Onsen Oyama sangat populer pula sambil berendam bersantai di kota kecil yang menarik tersebut.
Lampion yang bersinal berwarna warni semakin memberikan kesemarakan festival bagi sekitar 10.000 pengunjung saat datang tahun lalu dan tahun ini diperkirakan jumlah pengunjung akan semkain banyak lagi, sambil; nyekar ke makam keluarga yang ada di Tottori karena Agustus pertengahan adalah Obon, masa mudik ke kampung halaman merayakan dan berdoa kepada arwah keluarga yang telah meninggal dunia.
Tokyo dan Osaka pun akan sepi karena banyak warga Jepang pulang mudik ke kampungnya, layaknya seperti Jakarta yang kosong saat hari raya Idul Fitri atau Lebaran tiba.
Kota kecil yang sangat menarik ini memang sangat jauh, 4 jam naik kereta api dari Osaka dengan biaya sekitar 9500 yen sekali jalan.