TRIBUNNEWS.COM, KWAZULU NATAL - Sebanyak 11 sopir taksi tewas di Afrika Selatan, setelah sejumlah orang bersenjata menembaki minibus yang membawa anggota asosiasi sopir taksi itu.
Keterangan tersebut disampaikan aparat kepolisian setempat.
Juru Bicara kepolisian setempat, Jay Naicker mengatakan pada hari ini bahwa para sopir sedang dalam perjalanan pulang dari pemakaman seorang rekan mereka yang dimakamkan Sabtu malam, saat kendaraan yang mereka tumpangi disergap di provinsi KwaZulu-Natal.
Ia menambahkan, bahwa empat orang mengalami luka parah dalam serangan itu.
"Kami tahu mereka berasal dari asosiasi taksi Gauteng, dan memang selama ini telah terjadi banyak kekerasan taksi di daerah itu, namun kami masih menyelidiki siapa pelakunya," kata Naicker.
Situs berita Afrika Selatan, News24 mengutip pernyataan Naicker yang mengatakan, unit polisi yang menangani kekerasan terhadap supir taksi telah dikirim ke lokasi penembakan.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Minggu (22/7/2018), persaingan antar kelompok taksi minibus terkait dominasi pada rute yang menguntungkan, terkadang meluas hingga berbuntut aksi kekerasan mematikan di Afrika Selatan.
Selama sepekan dalam bulan Mei lalu, sepuluh orang tewas di Cape Town karena kekerasan terhadap supir taksi, menurut media setempat.
Sebulan sebelumnya, yakni pada April, sekelompok orang bersenjata menyerbu pangkalan taksi di Durban, Kwazulu-Natal. Aksi kekerasan tersebut menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Polisi pun telah menangkap 16 tersangka setelah serangan itu.