Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - PT Enkei Indonesia (Ekid) kemarin (25/7/2018) resmi mendapatkan pinjaman dana sebesar 2,8 juta dolar AS dari bank kerjasama internasional Jepang (JBIC) dengan bunga pinjaman diperkirakan sekitar 1,5% per tahun.
"Pinjaman sebenarnya diberikan kepada Bank Shizuoka yang memberikan jaminan 4 juta dolar AS kepada JBIC sehingga ke luarkan pinjaman 2,8 juta dolar AS kepada Bank Shizuoka," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis ini (26/7/2018).
Uang yang masuk ke Bank Shizuoka disampaikan kepada Enkei Corporation Japan yang bermarkas di Hamamatsu perfektur Shizuoka, didirikan tanggal 5 Oktober 1950 dengan jumlah karyawan sekitar 8160 orang.
Kemudian dari kantor pusat Enkei uang akan dialirkan ke Ekid di Indonesia untuk pengembangan usaha Enkei di bidang suku cadang kendaraan bermotor khususnya pembuatan Velg di Indonesia.
Ekid didirikan Mei 1995 di Lippo Cikarang Bekasi Indonesia.
Kemudian bulan April lima tahun lalu (2013) Enkei membuat lagi satu anak usahanya bernama PT Enkei Marutoyo Painting juga di Bekasi.
Pinjaman dari Jepang dimaksudkan untuk memproduksi dan menjual produk Ekid di Indonesia.
Enkei yang didirikan tahun 1950, merupakan perusahaan kecil dan menengah Jepang yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan roda (velg) aluminium baik roda dua maupun roda empat.
Enkei berusaha memperluas bisnis di Indonesia melalui Ekid. Proyek ini mendukung pengembangan bisnis luar negeri Enkei dan memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing internasional industri Jepang melalui produksinya di Indonesia, tambah sumber itu lagi.
Sementara JBIC sebagai lembaga keuangan publik Jepang, bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan regional, termasuk pinjaman penerusan dan jaminan yang diberikan melalui lembaga keuangan regional, pembentukan proyek dan fungsi pengambilan risiko yang mengambil keuntungan dari berbagai teknik keuangan.
"JBIC tampaknya akan terus mendukung pengembangan bisnis perusahaan Jepang di luar negeri khususnya perusahaan skala menengah dan kecil di pasar-pasar pertumbuhan seperti Indonesia melalui langkah-langkah tersebut," paparnya lebih lanjut.