Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Putri Ayako dan Kei Moriya mengikuti upacara pertunangan resmi kerajaan di kediamannya di Tokyo pada 12 Agustus.
Seremoni secara kekaisaran Jepang dimulai Minggu (12/8/2018) di rumah kediaman Putri Hisako Tottori, istri almarhum Pangeran Takamado (Takamado-no-miya Norihito Shinnō) yang merupakan sepupu kaisar Jepang, Akihito.
"Putri Ayako dan Kei Moriya resmi mengikuti upacara pertunangan resmi kerajaan di kediamannya di Tokyo pada 12 Agustus dan berlangsung dengan lancar," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (13/8/2018).
Sang putri adalah putri ketiga dari mendiang Pangeran Takamado dan jandanya, Hisako. Takamado adalah sepupu Kaisar Akihito.
Moriya (32), adalah karyawan Nippon Yusen KK, sebuah perusahaan pengiriman dan logistik.
Baca: Menguak Fenomena SPG Plus-plus di Semarang, Tarifnya Rp 1 Juta hingga Rp 4 Juta Sekali Kencan
Seorang kerabat Moriya sebagai utusan untuk ritual tradisional mengunjungi kediaman Takamado di distrik Motoakasaka ibu kota sekitar jam 10 pagi.
Ayako, yang mengenakan gaun biru pucat, dan ibunya menunggu utusan di ruang tamu mereka di mana potret besar Takamado menghiasi dinding ruangan tersebut.
Hadiah pertunangan termasuk sake dan kain halus untuk gaun. Utusan itu juga memberinya daftar hadiah.
Setelah ritual, sang putri dan ibunya mengunjungi Istana Kekaisaran untuk memberi tahu Kaisar dan Permaisuri Michiko tentang pertunangannya.
Baca: Prabowo: Saya Ini Mantan Jenderal yang Takut Jarum Suntik
Tunangannya dan ayahnya, Osamu, dijadwalkan bertemu dengan pasangan kekaisaran sore harinya.
Ayako dan Moriya dijadwalkan mengadakan upacara pernikahan mereka di Kuil Meiji Tokyo (Stasiun Harajuku atau Stasiun Meiji Jingumae) pada 29 Oktober 2018.
Pertunangan informal mereka telah diumumkan 2 Juli lalu.
Pangeran Takamado orang yang sangat baik dan sempat berdiskusi dengan Tribunnews.com saat masih hidup ketika ada pesta di NHK TV.
Dia meninggal mendadak akibat serangan jantung saat sedang main tennis di kediaman Duta Besar Inggris di Tokyo tanggal 21 November 2002 dan langsung dibawa ke rumah sakit Keio Tokyo.