Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gempa bumi yang terjadi di Osaka bagian utara dan empat kota sekitarnya tanggal 18 Juni 2018 lalu diperkirakan mengalami kerugian sedikitnya Rp 168 triliun atau 1,2 triliun yen.
"Kehancuran bangunan, jalan raya infrastruktur dan berbagai tempat di Osaka dan sekitarnya cukup parah dengan kekuatan sekitar 6 SR membuat kerugian setelah dihitung mencapai sedikitnya 1,2 triliun yen," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (16/9/2018).
Sebuah lembaga penelitian sains dan teknologi pencegahan bencana yang ada di Tsukuba Perfektur Ibaraki Jepang, bersama Universitas Kobe telah menghitung semua kerugian yang terjadi saat gempa di Osaka tersebut.
Perkiraan gempa tersebut senilai 1,2 triliun yen rencana akan diumumkan di Sendai tanggal 7 Oktober mendatang seiring dengan laporan mereka yang akan disampaikan kepada Komunitas Bencana Alam Jepang.
Baca: Pengakuan Tersangka Pembunuh Ninin: Saya Bayar Rp 100 Ribu, Dia Marah-marah Langsung Saya Cekik
Perhitungan dilakukan ke daerah Osaka bagian utara, Kota Takatsuki, Ibaraki, Hirakata dan Minoo, baik terhadap pabrik-pabrik, perumahan, berbagai rumah sakit, infrastruktur yang ada dan sebagainya, dikalkulasi secara rinci, menghasilkan angka kerugian sedikitnya 1,2 triliun yen.
Upaya mereka pun telah dilakukan terhadap 14 kali gempa bumi yang terjadi di berbagai tempat di Jepang sejak 11 Maret 2011 gempa di Tohoku sampai dengan gampa di Osaka tersebut.
Sehingga data lengkap dimiliki dan dapat menciptakan data kerugian sesuai dengan data serta pengalaman yang ada sebelumnya di berbagai tempat.