Tanpa Gencatan Senjata saat Natal, Zelensky Tuduh Hungaria Sok-sokan, Harapan Paus Fransiskus Pupus
Harapan Paus Fransiskus pupus berharap ada gencatan senjata di Ukraina hingga Gaza saat Natal
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata di semua zona perang pada Malam Natal nanti.
Ia mengutuk kekejaman pemboman sekolah dan rumah sakit di Ukraina dan Gaza.
Pidato Paus dikutip oleh kantor berita AP , sebagaimana dilaporkan oleh European Pravda, berharap, agar senjata tidak bersuara dan lagu-lagu Natal dikumandangkan.
"Marilah kita berdoa agar pada hari Natal akan ada gencatan senjata di semua medan perang, di Ukraina, di Tanah Suci, di seluruh Timur Tengah, dan di seluruh dunia," kata Paus.
Fransiskus, seperti yang sering dilakukannya, mengenang penderitaan Ukraina, yang terus dirundung oleh serangan terhadap kota-kota yang "kadang-kadang merusak sekolah, rumah sakit, dan gereja."
Ia juga mengungkapkan kesedihannya saat berbicara tentang Gaza, "atas kekejaman tersebut, penembakan anak-anak dengan senapan mesin, pemboman sekolah dan rumah sakit."
Sementara itu, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban baru-baru ini meningkatkan upayanya untuk membangun "gencatan senjata Natal" antara Ukraina dan Rusia.
Hal itu direspons oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina yang meminta Hungaria untuk menahan diri dari memanipulasi perang di Ukraina.
Khususnya terkait usulan gencatan senjata Natal.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, memberikan penegasan.
"Tidak ada "gencatan senjata Natal" yang nyata di atas meja" dan bahwa usulan yang dituduhkan tersebut "hanya sekadar aksi humas oleh pihak Hungaria."
Baca juga: Cara Baru Ukraina Samai Rusia, Pakai Robot Walau Kalah Jumlah dari Pasukan Putin
Ketegangan antara Kyiv dan Budapest meningkat setelah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menelepon penguasa Kremlin Vladimir Putin minggu lalu.
Setelah itu, Orban mengatakan bahwa ia telah mengusulkan gencatan senjata dan pertukaran tawanan perang skala besar antara Kyiv dan Moskow untuk Natal tetapi mengklaim bahwa Presiden Volodymyr Zelenskyy telah menolak gagasan tersebut.
Kyiv menekankan bahwa pihaknya pertama kali mengetahui usulan "gencatan senjata" dari laporan media, karena pihak Hungaria belum mengomunikasikannya secara langsung.