Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS Tokyo - Belanja online Bukalapak.com ternyata 4 miliar USD lebih besar dari belanja online Jepang Mercari.
"Iya benar perputaran uang kita sudah mencapai 4 miliar USD saat ini itu semua dari kerjasama para toko Indonesia yang buka akun di Bukalapak," ungkap Achmad Zaky (32) CEO dan pendiri Bukalapak.com khusus kepada Tribunnews.con sore ini (20/9/2018).
Zaky juga menekankan semua pekerjanya adalah orang Indonesia dan jauh mementingkan orang Indonesia untuk usaha yang dibangunnya.
"Tidak seperti online besar yang lain di Indonesia mungkin ada yang menggunakan tenaga asing. Kita ingin usaha ini dibangun murni oleh orang Indonesia sendiri," tambahnya.
Meskipun demikian diakuinya tidak mudah mendapatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas saat ini.
"Itu sebabnya kita didik kembali mereka di training supaya kualitas nya meningkat."
Selain itu tambahnya, orang Indonesia mungkin kurang percaya diri (PD) kalau bicara dengan orang asing.
"Kalau dengan sesama kita orang Indonesia sih PD tapi begitu bicara dengan orang asing kelihatan suka menciut. Tapi kalau soal kualitas atau mutu teknologi yang dikuasai sih kita tidak kalah. Orang Indonesia pintar dan bahkan mungkin lebih hebat dari orang asing kok," tambahnya lagi.
Makanya kita mesti PD, mesti bangga dengan orang Indonesia sendiri dan kita bangun bersama perusahaan ini untuk kebanggaan bangsa dan negara Indonesia, tambahnya.
Saat ini menurut ya lah ada sekitar karyawan Bukalapak lulusan dari universitas asing termasuk dari Lulusan Jepang.
"Kalau memang lulusan dari Jepang mau pulang ke Indonesia dan siap bergabung dengan Bukalapak, ya Monggo saja. Kita lihat nanti."
Zaky juga melihat jasa (servis) sangat penting bagi Bukalapak.
"Itu sebabnya saya ke Jepang mau lihat dan belajar servis yang diberikan orang Jepang kepada konsumennya."
Sangat penting servis bagi Bukalapak agar tercipta suasana nyaman bagi para toko pemegang akun yang ada di Bukalapak.
Zaky juga akan bicara di Universitas Tokyo atas undangan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang hari Sabtu besok jam 17:00.