TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Dua orang pendiri aplikasi berbagi foto Instagram yang kini telah diakuisisi jejaring sosial Facebook, dikabarkan mengundurkan diri dari posisi yang mereka jabat saat ini.
CEO Instagram Kevin Systrom dan Chief Technical Officer Mike Krieger berencana meninggalkan perusahaan tersebut pada beberapa pekan mendatang.
Keduanya telah menyampaikan keputusan itu kepada dewan eksekutif Instagram dan Facebook pada Senin kemarin.
Dikutip dari laman Cnet, Selasa (25/9/2018), Systrom pun mengkonfirmasi pada malam harinya terkait kabar pengunduran diri tersebut melalui sebuah postingan dalam blog perusahaan.
Ia mengatakan bahwa dirinya dan Krieger saat ini siap untuk menapaki babak baru dan melanjutkan 'bab' berikutnya.
"Kami berencana meluangkan waktu untuk mengeksplorasi rasa ingin tahu dan kreativitas kami lagi," tulis Systrom dalam blog itu.
"Membangun hal-hal baru terkadang mengharuskan kita untuk mundur, namun memahami apa yang mengilhami dan mencocokkan dengan apa yang dibutuhkan dunia, itulah yang kita rencanakan,".
Pengunduran diri tersebut dilakukan ditengah meningkatnya kritik bahwa platform media sosial saat ini dinilai tidak cukup untuk mengawasi konten mereka sendiri.
Hal itu menyusul sikap sejumlah lembaga intelijen Amerika Serikat (AS) yang menetapkan bahwa pemerintah Rusia telah menggunakan kedua platform itu untuk menyebarluaskan berita palsu dan iklan dalam upaya untuk mempengaruhi Pemilu AS pada 2016 lalu.
Orang-orang Rusia menggunakan identitas curian untuk menampilkan diri mereka sebagai orang Amerika dalam laman Facebook dan Instagram.
Mereka juga membuat grup Facebook, membeli iklan yang memecah belah dan memposting gambar-gambar yang memprovokasi.
Seperti yang disampaikan dalam sebuah surat dakwaan yang dibeberkan pada Februari lalu yang menuduh 13 warga Rusia dan tiga kelompok asal Rusia telah mengganggu Pemilihan Presiden AS pada tahun 2016.
Terkait Instagram, aplikasi tersebut awalnya didirikan pada 2010 silam oleh Systrom dan Krieger yang merupakan lulusan Stanford University.
Dalam kurun waktu nyaris 9 tahun itu, Instagram telah mengalami perkembangan cukup pesat.
Dari sekadar layanan berbagi foto, hingga menjadi aplikasi foto populer yang digunakan oleh lebih dari 1 miliar orang setiap bulannya.
Sementara Facebook, yang membeli Instagram seharga USD 1 miliar pada enam tahun lalu, telah sibuk mengintegrasikan fitur-fitur yang dipopulerkan aplikasi Snapchat ke dalam aplikasi Instagram.
Upaya tersebut pun akhirnya membuahkan hasil positif.
Raksasa jejaring sosial itu menyampaikan pada November lalu, bahwa sebanyak 300 juta pengguna 'aktif' menggunakan Instagram Stories setiap harinya.
Namun terkait kabar hengkangnya Systrom dan Krieger, perwakilan Facebook hinga kini belum menyampaikan tanggapannya.