TRIBUNNEWS.COM, GHAZNI - Sejumlah roket menghantam Ghazni Afghanistan saat Presiden Ashraf Ghani melakukan kunjungan ke kota tersebut.
Seperti yang disampaikan pejabat dan warga yang masih berjuang untuk mengembalikan keadaan kota setelah dikuasai oleh pejuang Taliban pada bulan lalu.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (27/9/2018), Juru Bicara kepolisian setempat, Ahmad Khan Sirat mengatakan, setidaknya dua roket mendarat dalam radius 300 meter dari kompleks gubernur, dimana Presiden Ghani tengah melakukan pertemuan dengan pejabat setempat.
Sementara roket lainnya menyerang dari jarak yang lebih jauh.
Baca: Delapan Anak di Afghanistan Tewas Setelah Mortir yang Sedang Dimainkan Mereka Meledak
Kendati demikian, tidak ada laporan tentang adanya korban jiwa.
Namun tembakan senjata ringan hingga berat terus terdengar.
Ghazni, tepatnya di jalan raya utama yang berada diantara ibukota Afghanistan, Kabul dengan Afghanistan Selatan, saat ini masih menampakkan sisa-sisa pertempuran sengit yang terjadi bulan lalu.
Kerusakan yang terjadi saat ratusan pejuang Taliban menyerbu kota dan sebagian besar wilayah di pusat kota itu, masih terlihat.
Sebanyak lebih dari 200 warga sipil dinyatakan tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan yang berlangsung selama lima hari tersebut.
Nyaris sepekan, para warga terperangkap di rumah mereka saat ribuan pejuang Taliban dan tentara Afghanistan bertempur di jalanan.
Pertempuran itu menyebabkan sedikitnya 100 anggota pasukan keamanan Afghanistan tewas.
Sedangkan para penyerang akhirnya dihalau, namun kerugian besar dialami oleh pasukan Afghanistan yang didukung serangan udara Amerika Serikat (AS).
Bantuan dari militer AS itu malah menyebabkan 'guncangan' dan masalah baru di Afghanistan, lantaran memancing pejuang Taliban untuk melakukan serangan berskala besar di sejumlah kota besar negara tersebut.
Dalam kunjungannya ke Ghazni, Ashraf Ghani didampingi oleh istrinya untuk mengecek situasi kota itu pasca pertempuran.