Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pemimpin sindikat penipuan, Takuya Koishi (33) ditangkap polisi, Jumat (28/9/2018) bersama tiga anak buahnya.
Sindikat penipuan ini bermarkas ternyata bermarkas di sebuah hotel di Shibuya Tokyo Jepang.
"Tersangka Koishi telah menipu seorang nenek usia 74 tahun yang berdomisili di daerah orang kaya, Setagayaku Tokyo dan berhasil menipu sebesar 1 juta yen," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (30/9/2018).
Tersangka menelepon korban berpura-pura sebagai pegawai negeri dari kementerian keuangan dan menasihatkan perlunya uang setoran untuk premi asuransi apabila uang pensiunnya akan dicairkan.
Lalu tersangka yang kemudian menemui nenek itu, meminjam kartu ATM nenek tersebut untuk mengambil uang untuk membayar uang premi asuransi.
Sang nenek lalu memberikan kartu ATM nya kepada tersangka yang mengaku sebagai pegawai kementerian keuangan Jepang.
Baca: Satu Keluarga di Palu Dilaporkan Masih Hilang, Jumlah Korban Tewas Mencapai 420 Orang
Ternyata pelaku malah menarik uang sebesar satu juta yen dan membawanya kabur.
Tersangka mengakui tidak ingat kejadian tersebut, dia juga membantah tuduhan polisi.
Dalam penggerebekan kamar hotel sebagai markas sindikat tersebut, polisi menemukan buku manual cara menipu seseorang, daftar nama dan data lengkap berbagai calon korban yang akan dihubungi sindikat tersebut.
"Kami percaya mereka adalah bagian dari satu sindikat besar yang terdiri dari 170 orang penipu dan selama ini telah berhasil menggasak uang korban sebesar 230 juta yen. Kita masih mencari penipu lain dari anggota kelompok sindikat besar ini," tambahnya.
Para sindikat penipu tersebut dari kalangan mafia Jepang (yakuza) yang berusaha untuk meningkatkan jumlah setoran (jonokin) kepada pimpinan yakuza mereka.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.