TRIBUNNEWS.COM - Jamal Khashoggi, seorang wartawan asal Arab Saudi, tiba-tiba jadi perhatian publik dunia lantaran hilang bak ditelan bumi.
Jamal Khashoggi secara misterius hilang, setelah terakhir kali diketahui memasuki Kedutaan Besar Arab Saudi di Turki.
Sejumlah media menulis, ada dugaan Jamal Khashoggi dibunuh oleh Kerajaan Arab Saudi.
Maklum, Jamal Khashoggi selama ini kerap jadi wartawan yang begitu vokal terhadap Kerajaan Arab Saudi, yang saat ini secara de facto dipimpin oleh Pangeran Muhammad bin Salman, sang pewaris tahta Raja Arab Saudi, Raja Salman.
Berikut 5 fakta terkait hilangnya Jamal Khashoggi :
1. Hilang di Istanbul
Jamal Khashoggi terakhir terlihat pada 2 Oktober 2018.
Saat itu dia pergi ke kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, bersama tunangannya.
Tunangan Jamal Khashoggi adalah Hatice Cengiz (36), seorang wanita berkebangsaan Turki.
Jamal mendatangi kantor konsulat untuk mendapatkan dokumen-dokumen resmi untuk persiapan pernikahannya dengan Hatice.
"Saya tidak menerima kabar darinya sejak Selasa pukul 13.00," ujar Hatice di luar gedung konsulat, Rabu (3/10/2018).
Perempuan itu mengatakan, Jamal meninggalkan telepon genggamnya saat pergi ke gedung konsulat Saudi.
Makin menambah curiga Hatice, sebelum masuk ke Gedung Konsulat Saudi, calon suaminya itu sempat berkata : "Bila aku tak muncul lagi, melaporlah ke pemerintahan Turki,"
2. Pengkritik Sang Pewaris Tahta
Jamal Khashoggi, sebenarnya pernah menjadi penasihat pemerintah Arab Saudi.
Tapi, kemudian ia menjadi jurnalis yang kerap mengkritik kebijakan pewaris tahta Raja Salman, Pangeran Mohammed bin Salman.
Jamal juga dikenal amat keras menentang intervensi militer Arab Saudi ke Yaman.
Karena terlalu vokal, Jamal kemudian mengasingkan diri ke Amerika Serikat untuk menghindari penangkapan.
Ia kerap menuliskan pandangan soal korupsi di Kerajaan Arab Saudi di sejumlah media ternama AS.
Tulisan-tulisan Jamal ini kabarnya kerap membuat telinga pemegang pemerintahan Arab Saudi panas.
3. Polisi Yakini Dibunuh
Kepolisian Turki menyebut Jamal Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul.
Kabar tersebut disampaikan salah seorang sumber yang juga adalah pejabat pemerintah Turki kepada AFP.
Menurutnya, hasil penyelidikan awal yang dilakukan polisi telah mengarah pada kesimpulan bahwa Jamal Khashoggi, telah dibunuh.
"Berdasarkan temuan awal mereka, polisi percaya bahwa wartawan itu telah dibunuh oleh tim yang secara khusus dikirim ke Istanbul dan pergi pada hari yang sama," kata pejabat yang tak ingin diungkapkan identitasnya kepada AFP, Sabtu (6/10/2018).
Hasil temuan polisi Turki, ada sekitar 15 orang asal Saudi, termasuk pejabat, yang tiba di Istanbul dalam dua penerbangan di hari Selasa dan berada di konsulat pada hari hilangnya Jamal.
Seorang pejabat Turki mengatakan, Jamal dibunuh oleh 15 orang di dalam gedung, dan jenazahnya dimutilasi.
4. Anak Raja Salman Dituding Bertanggungjawab
Banyak yang meyakini Jamal dibunuh atas perintah penguasa Saudi saat ini, yakni anak Raja Salman, Muhammad bin Salman atau MBS.
Tapi, Pangeran MBS dalam wawancara dengan Bloomberg, membantah jika wartawan itu masih berada di gedung konsulat di Istanbul.
Dia bahkan mempersilakan pemerintah Turki jika ingin mencarinya di dalam gedung.
"Kami siap menyambut pemerintah Turki untuk datang dan mencari di tempat kami," kata Muhammad bin Salman kala itu.
"Kami akan mempersilakan mereka untuk masuk dan mencari atau melakukan apa pun yang ingin mereka lakukan.. Kami tidak memiliki apa pun untuk disembunyikan," tambahnya dalam wawancara yang dipublikasikan pada Jumat (5/10/018).
5. Erdogan Ragukan Saudi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meragukan bila Arab Saudi jujur dalam pernyataan mereka soal hilangnya Jamal Khashoggi.
Sebelumnya, pihak Konsulat Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi meninggalkan gedung dengan selamat.
Namun mereka menuturkan CCTV di dalam gedung pada 2 Oktober tidak berfungsi
Recep Tayyip Erdogan meminta Arab Saudi merilis bukti bahwa Jamal Khashoggi memang telah meninggalkan kantor konsulat Saudi di Istanbul.
Dilansir Hurriyet via AFP Kamis (11/10/2018), Erdogan melihat penjelasan yang diberikan Saudi sangatlah tak masuk akal.
Mantan Wali Kota Istanbul itu menuturkan dia tak memahami jika gedung selevel konsulat Saudi tidak mempunyai kamera pengawas yang berfungsi dengan baik.
"Mereka (Saudi) punya sistem keamanan canggih. Jika ada burung atau bahkan nyamuk lewat, kamera itu bisa merekam pergerakannya," sindir Erdogan. (*)