TRIBUNNEWS.COM - Beret dan warnanya kerap jadi penanda kesatuan angkatan bersenjata.
Di Indonesia, beret merah misalnya, menjadi tanda kebanggaan pasukan elit Kopassus.
Tak sembarangan tentara tentu bisa memakai beret ini.
Begitu juga di Rusia.
Angkatan bersenjata di Rusia punya sejumlah unit pasukan khusus, yang di sana dijuluki Spetnaz.
Satu unit Spetnaz yang paling disegani adalah Unit Rus.
Pasukan Rus, yang didirikan pada 5 Mei 1991 dengan nama Vityaz ini berada langsung di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri.
Pasukan ini ditujukan untuk aksi cepat penanggulangan terorisme.
Sebagai pembeda, pasukan Spetsnaz di unit Rus ini memakai beret merah marun sebagai simbol kebanggaan mereka.
Tak mudah mendapatkan beret merah ini.
Para calon anggota unit Rus, harus melalui tahapan ujian sendiri.
Tahap ujian ini begitu terkenal di Rusia, dan berlangsung dalam 3 tahap.
Ujian ini beratnya luar biasa.
Hingga begitu beratnya, masa seleksi ini sering dijuluki '12 Menit di Neraka'.
Dikutip dari Russia Beyond, ujian mendapatkan beret merah marun pasukan Rus ini diciptakan oleh Sergei Lysyuk, mantan komandan pasukan Vityaz.
Sergei Lysyuk mengatakan, dia terinspirasi menciptakan tahap ujian ini meniru ujian masuk The Green Beret, pasukan khusus Amerika Serikat.
"Aku terinspirasi setelah membaca buku berjudul Alpha Team karangan Miklós Szabó, mantan komandan pasukan khusus Amerika," kata Lysyuk.
"Untuk berhak mendapatkan beret hijau, anda harus melalui tes yang begitu melelahkan, bahkan berdarah-darah. Buku itu begitu membekas bagiku, sehingga aku melakukan hal yang sama," ujar Sergei Lysyuk.
"Beret di sebuah unit pasukan khusus itu bukan hanya sekedar penutup kepala, tapi simbol betapa anggota spetsnaz merupakan manusia pilihan," ujarnya lagi.
31 Mei 1993, ujian '12 Menit di Neraka' ini, akhirnya dijalankan hingga sekarang, sebagai ujian masuk anggota Spetsnaz terpilih.
Apa saja tahapan seleksi itu?
Ujian ini dibagi dalam 3 tahap berbeda, yakni :
1. Kuras Fisik
Ujian pertama dirancang untuk langsung menguji ketahanan fisik secara ekstrem para calon Spetsnaz.
Para calon tentara harus lari sejauh 5 mil.
Lalu, di 100 meter terakhir, mereka harus berlari sprint.
Kelihatannya sederhana, tapi lintasan larinya bukanlah di jalanan aspal.
Kebanyakan jalur yang digunakan adalah pegunungan, juga rawa-rawa dengan air berlumpur sedalam dada orang dewasa.
Mereka juga diminta berlari menggunakan masker gas, di sebuah area yang terkontiminasi gas berbahaya.
Tentu saja, mengatur nafas yang sudah tersengal-sengal di balik masker gas adalah hal yang sangat sulit.
Itu belum termasuk area yang sudah ditanami ranjau, dan tentu saja, berlari dalam kondisi dihujani tembakan.
Ada juga instruktur di sepanjang lintasan lari.
Mereka terus membantak tentara yang sudah terlihat kelelahan.
Bahkan juga tak segan memukul tentara yang lambat.
2. Bazooka dan Sniper
Setelah fisik sudah mulai habis, tibalah seleksi tahap 2.
Di tahap ini, calon tentara Spetsnaz diuji kemampuannya untuk mengoperasikan sejumlah senjata mulai pistol sederhana sampai bazooka.
Senjata yang mereka pakai adalah pelontar granat RPG-7 anti-tank, pelontar granat otomatis AGS-17, senapan mesin PKT, AK47, pistol Stechkin, sampai SVD, senapan sniper buatan Rusia nan legendaris.
3. Tahap 12 Menit di Neraka
Tahap akhir ujian ini adalah tahapan yang paling terkenal.
Tahap ini hanya berlangsung selama 12 menit, tapi kejamnya minta ampun.
Makanya, tahapan ini terkenal dengan sebutan '12 Menit di Neraka'.
Dari total 12 menit ini dibagi lagi mejadi 4 babak, sehingga masing-masing babak selama 3 menit.
Di setiap babak, para calon tentara Spetsnaz harus berkelahi satu lawan satu tanpa senjata.
Musuhnya? Para tentara Spetsnaz betulan, yang sebelumnya sudah pernah ikut ujian ini.
Itulah mengapa, tak jarang, wajah para calon Spetsnaz penuh darah saat menjalani prosesi serah terima beret merah marun yang begitu mereka banggakan.