News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pipa Air di Jembatan Jepang Putus Dihajar Kapal Malta, Sekitar 16.000 Jiwa Tak Bisa Minum

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabel dan selang air terputus dihantam kapal besar berbendera Malta pagi ini (22/10/2018) di jembatan besar Oshima Ohashi membuat 9046 rumah tangga tidak bisa dapat pasokan air.

 Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pipa air terputus, kabel optik internet terputus karena jembatan Oshima Ohashi yang menghubungkan Suo Oshima dengan daratan kota Yanai, Perfektur Yamaguchi, sepanjang 250 meter dihajar kapal kargo besar berbendera Malta jam 00:35 pagi ini (22/10/2018) waktu Jepang.

"Kapal kargo telah ditemukan di pelabuhan Kure Hiroshima dan tampak patahan dan kerusahan jembatan yang jatuh di atas kapal kargo tersbeut serta antena dan tiang kapal yang bengkok menghajar jembatan tersbeut," papar sumber Tribunnews.com Senin ini (22/10/2018).

Kapal kargo berbendera Malta tersbeut ditemukan sekitar jam 11:00 pagi ini di Hiroshima dan kini masih terus dalam penyelidikan pihak berwajib, baik satuan pasukan penjaga pantai regional ke-6 maupun polisi laut Jepang.

Akibat pipa air terputus sekitar 16.700 jiwa di pulau Suo Oshima tak dapat minum air. Rumah sakit yang ada cuma memiliki persediaan air hanya untuk  3 hari saja.

Malam ini mulai jam 22:00 waktu Jepang jembatan akan ditutup guna penyelidikan lebih lanjut.

Kapal kargo dengan berat 25.000 ton dan panjang 180 meter itu semula berangkat dari pelabuhan Yanai di perfektur Yamaguchi.

Jembatan tersebut selesai di bangun tahun 1976 dengan panjang 1020 meter pada ketinggian 30 meter di atas laut dipakai untuk jalan raya nasional No.437. Selain pipa air juga kabel internet dan kabel telepon di instal pada jembatan tersebut.

 Setiap hari dipasok sedikitnya 5,800 cubic meters  air ke kota Oshima di pulau kecil tersebut.

Mamoru Mamoru, Sekretaris Kota Oshima yang juga menangani Rumah Sakit Oshima mengatakan, " Kita sekarang secara darurat ambil air dari cadangan yang ada untuk kebutuhan rumah sakit."

Para pelajar pulau Oshima menggunakan air kolam renang untuk kebutuhan sehari-harinya kini.

Ryuichi Okazaki manager sebuah tempat penginapan menyatakan sementara menutup tempat penginapannya karena tidak ada air. Turis juga tidak ada yang mau menginap di tempat yang tak ada airnya bukan? Kita rugi semua."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini