Istri Bashar al-Assad Diduga Minta Cerai usai Suaminya Digulingkan di Suriah, Rusia Buka Suara
Asma, istri Presiden Suriah Bashar al-Assad yang digulingkan, digosipkan minta cerai. Ia tak tahan dengan hidup terbatas di Rusia. Kremlin buka suara.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Suriah Bashar al-Assad yang digulingkan oleh oposisi bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kini diterpa isu perceraian setelah ia dikabarkan kabur ke Rusia.
Istri Bashar al-Assad, Asma, dikabarkan mengajukan perceraian karena tidak tahan dengan kesulitan hidup yang ia hadapi di Moskow, menurut laporan media Turki.
Namun, sekutu Bashar al-Assad, Rusia, mengatakan berita tersebut tidak benar.
Kremlin membantah laporan media Turki yang menunjukkan Asma al-Assad, meminta cerai dan meninggalkan Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, juga membantah laporan media Turki yang mengindikasikan adanya pembatasan terhadap pergerakan Bashar al-Assad dan pembekuan aset real estatnya.
"Tidak, laporan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan," kata Dmitry Peskov ketika ditanya apakah laporan tersebut benar, Senin (23/12/2024), seperti diberitakan Sky News.
Media Turki: Asma Gugat Cerai Bashar al-Assad
Media Turki dan Arab melaporkan pada Minggu (22/12/2024), Asma al-Assad mengajukan gugatan cerai di Rusia, tempat keluarga Assad memperoleh suaka setelah HTS menggulingkan kekuasaan rezim Assad di Suriah pada 8 Desember lalu.
Laporan tersebut mengindikasikan Asma al-Assad meminta cerai.
Laporan itu memicu kontroversi besar mengenai kebenaran berita tersebut, terutama karena kabar itu muncul hanya beberapa hari telah berlalu sejak jatuhnya rezim suaminya Bashar al-Assad dan kepergiannya ke Moskow setelah dia meminta suaka kemanusiaan.
Asma al-Assad digambarkan oleh media Barat sebagai anggota keluarga Assad yang paling berkuasa, wanita yang memiliki investasi besar dan kompleks, baik di dalam dan di luar Suriah.
Baca juga: Keberadaan 26 Ton Emas Suriah, Bashar Al-Assad Angkut Rp 4 Triliun ke Rusia
Laporan pers Turki mengungkapkan Asma al-Assad sudah muak dengan pembatasan yang diberlakukan padanya di Rusia dan meminta cerai sebagai persiapan untuk pindah ke London, terutama karena dia memegang kewarganegaraan Inggris.
Laporan menunjukkan Asma menyerahkan sebuah memorandum kepada pihak berwenang Rusia untuk kepindahannya ke London.
Selain itu, laporan Turki tidak hanya memantau masalah ini, namun mengklaim Bashar al-Assad tinggal di Moskow hampir dalam isolasi, di mana pihak berwenang Rusia memberlakukan pembatasan besar terhadapnya terkait dengan mencegahnya membuang uangnya atau bahkan bergerak bebas, seperti diberitakan Anadolu Agency.
Setelah jatuhnya rezim Assad, banyak media Barat membahas kekayaan keluarga al-Assad, dan Asma al-Assad adalah salah satu tokoh paling terkemuka yang memiliki banyak aset dan uang yang diperolehnya selama suaminya berkuasa.