Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pangeran Akishinomiya, putera kedua Kaisar Jepang sangat prihatin dengan rencana perkawinan putri tertuanya, Puteri Mako (27) dengan Kei Komuro (27).
"Suami saya sangat prihatin sejak tahun lalu. Puteri Mako daejobu deshouka (tidak apa apa kah)," ungkap Puteri Kiko isteri Pangeran Akishinomiya dalam jumpa pers kemarin (29/11/2018).
Pangeran Akishinomiya sendiri juga menekankan bahwa terpenting adalah masyarakat Jepang.
"Kalau masalah dia (Red. Komuro) tidak diselesaikan baik dan masyarakat tidak bisa menerima, maka perkawinan dengan Puteri Mako juga sulit ya," paparnya dengan kosa kata sangat halus yang berarti menolak perkawinan puteri Mako dengan Kei Komuro.
Diakui Pangeran Akishinomiya komunikasinya dengan Komuro terakhir sekitar dua atau tiga bulan yang lalu atau sekitar Agustus 2018.
"Saya tahu keduanya mungkin saling mencintai tetapi kalau masalah dia tak dibereskan dengan baik, ya sulit ya," tambahnya lagi.
Baca: Tanggapi Netralitas Pemuda Muhammadiyah, Iwan Fals Bongkar Sikap Politiknya Sejak Era Soeharto
Februari 2018 mendadak rencana perkawinan diubah menjadi tahun 2020 dengan berbagai alasan antara lain karena 30 April 2019 ada pergantian tahta kekaisaran Jepang dari Kaisar Akihito (84) ke putera mahkotanya Naruhito (58).
Mako sendiri kepada pers mengakui tak mau buru-buru menikah.
Permasalahan Komuro adalah hutang ibunya sekitar 100 juta yen kepada mantan pacarnya yang belum diselesaikan. Sedangkan Mako apabila menikah akan menerima sedikitnya 100 juta yen sebagai subsidi pemerintah karena Mako akan lepas dari kekaisaran menjadi orang biasa.
Masyarakat Jepang tidak mau uang tersebut nantinya dipakai untuk membayar hutang ibu Komuro tersebut.
Sementara itu Komuro saat ini sedang belajar hukum di Amerika Serikat dan belum lama terberitakan makan bersama para wanita di sebuah klub di Amerika Serikat seolah menghamburkan uangnya.