News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Ini Jalan Kaki 3 Jam Bawa Bayinya yang Kelaparan ke Rumah Sakit, yang Terjadi Memilukan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdo Shooi menggendong bayinya, Aqeel, yang kelaparan ke rumah sakit dengan berjalan kaki lebih dari tiga jam.

TRIBUNNEWS.COM, YAMAN - Seorang ayah di Yaman berjalan kaki selama lebih dari tiga jam demi membawa bayinya yang mengalami malnutrisi ke rumah sakit.

Namun setelah sampai di rumah sakit, bayi berusia lima bulan itu sudah tidak tertolong.

Dokter mengumumkan bayi laki-laki itu sudah meninggal karena kelaparan.

Melansir dari The New Arab, Abdo Shoo'i mengaku tidak memiliki uang untuk membawa putranya, Aqeel, yang mengalami kekurangan gizi ke rumah sakit.

Shoo'i akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki ke sebuah pusat medis di distrik Aslam Hajja.

Dari tempat tinggalnya, ia butuh waktu tiga jam berjalan kaki hingga ke pusat medis tersebut.

Shoo'i bahkan berjalan tanpa alas kaki.

"Saya tidak punya uang untuk membayar transportasi. Saya bahkan tidak punya cukup uang untuk membayar sampai seperempat perjalanan," katanya kepada reporter Alaraby TV di rumah sakit.

Setelah sampai di pusat medis, dokter yang bertugas segera memeriksa bayi itu.

Mereka berusaha selama satu jam lebih untuk menyelamatkan nyawa bayi yang sudah lemah tersebut.

Namun akhirnya, dokter menyatakan bayi Aqeel telah meninggal.

Kabar duka itu tidak dapat langsung diterima Shoo'i yang sempat tampak kebingungan dengan penjelasan dokter bahwa putranya telah meninggal.

Bayi Aqeel bukan satu-satunya anak yang menjadi korban peperangan di Yaman yang mungkin telah meninggal karena kelaparan maupun penyakit, sejak pecahnya perang sipil pada 2015.

Data dari organisasi Save the Children yang dirilis bulan lalu menyebut, nyawa sekitar 85 ribu anak-anak berusia di bawah 5 tahun di Yaman terancam kelaparan dan penyakit.

Organisasi internasional itu menyampaikan perkiraan sederhana itu didasarkan pada tingkat kematian rata-rata akibat malnutrisi parah.

"Untuk setiap anak yang terbunuh akibat bom dan peluru, puluhan lainnya mati kelaparan dan hal itu sepenuhnya bisa dicegah."

"Anak-anak yang meninggal akibat kelaparan akan sangat menderita," kata Tamer Kirolos, direktur Save the Children di Yaman. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bawa Bayinya yang Kelaparan, Seorang Ayah di Yaman Jalan Kaki Tiga Jam ke Rumah Sakit

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini