TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Selatan mencoba menyelesaikan krisis rendahnya angka kelahiran dengan menawarkan uang kepada para orangtua.
Korea Selatan dilaporkan menawarkan lebih banyak uang dan insentif untuk menarik orang agar mau memiliki lebih banyak anak.
Langkah ini diambil setelah upaya untuk meningkatkan angka kelahirantidak berhasil sebelumnya.
Mengutip channelnewsasia.com (7/12/2018), angka kelahiran di Korea Selatan termasuk yang terendah di dunia dan dapat menyebabkan penurunan populasi yang signifikan dalam 10 tahun mendatang.
Pengamat menghubungkan, krisis ini terkait dengan mahalnya biaya merawat anak, tempat penitipan anak yang terbatas serta panjangnya jam kerja bagi pekerja.
Sebuah studi yang ditugaskan oleh Majelis Nasional Korea Selatan pada tahun 2014 melaporkan, Korea Selatan dapat “menghadapi kepunahan alami” pada tahun 2750 jika angka kelahiran negara itu tetap pada 1,19 per perempuan.
Menurut Agence France-Presse, angka kelahiran di Korea Selatan telah jatuh ke rekor terendah tahun ini yakni 0,95.