TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menunjuk Dr Jay Bhattacharya untuk memimpin Institut Kesehatan Nasional (NIH).
NIH adalah lembaga utama yang bertanggung jawab atas penelitian kesehatan masyarakat di Amerika Serikat.
Bhattacharya dikenal sebagai kritikus utama kebijakan penguncian COVID-19 yang diterapkan oleh pemerintahan Biden.
Profil dan Sosok
Dr Jay Bhattacharya adalah seorang profesor kebijakan kesehatan di Universitas Stanford dan peneliti di Biro Riset Ekonomi Nasional di Stanford.
Ia menyelesaikan gelar kedokterannya di Stanford pada tahun 1997 dan meraih gelar doktor dalam bidang ekonomi perawatan kesehatan pada tahun 2000.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 membuat Bhattacharya menentang karantina wilayah total.
Ia berargumen bahwa kebijakan tersebut berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental masyarakat.
Bhattacharya juga merupakan salah satu penulis Deklarasi Great Barrington, yang menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial dari penguncian.
Meskipun pandangannya mendapat kritik, beberapa pengkritiknya mulai menilai ulang posisi mereka.
Dr Francis Collins, mantan direktur NIH, yang sebelumnya menyebut Bhattacharya sebagai "ahli epidemiologi pinggiran," kini mengakui bahwa beberapa pembatasan mungkin tidak diperlukan.
Baca juga: Trump Tunjuk Pam Bondi Pimpin Departemen Kehakiman AS
Dr Laith Jamal Abu-Raddad, profesor epidemiologi penyakit menular di Weill Cornell Medicine, menyatakan kepada Al Jazeera bahwa kebijakan kesehatan harus lebih hati-hati, mengingat pemahaman yang terus berkembang tentang COVID-19.
Pada tahun 2022, jurnalis independen Bari Weiss mengungkapkan bahwa akun Bhattacharya termasuk dalam daftar hitam di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) sebelum akuisisi oleh Elon Musk.
Bhattacharya juga terlibat dalam gugatan terhadap pemerintahan Biden, menuduh bahwa pemerintah telah menekan pandangan konservatif di media sosial.
NIH bertanggung jawab atas penelitian medis dan kesehatan masyarakat di AS, dengan anggaran tahunan hampir $48 miliar dan hampir 18.000 karyawan.