Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM TOKYO - Menjelang Olimpiade dan Paralimpik tahun 2020, diperkirakan terjadi kepadatan arus penerbangan, sehingga pengelola Bandara Narita berencana memperpanjang jam pengoperasian bandara satu jam menjadi sampai dengan jam 24.00.
Namun rencana perpanjangan operasional Bandara Narita ini ditentang masyarakat sekitar dari dua kota di dekat bandara.
"Saat ini masih terus dilakukan perundingan dan sosialisasi dengan warga sekitar bandara, hanya dua kota yang masih menentang perpanjangan jam operasi Bandara Narita," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (31/12/2018).
Baca: 2019 Menjadi Tahun Sibuk Bagi Jepang Jelang Pelaksanaan Olimpiade 2020 dan Paralimpik 2020
Dua kota tersebut adalah Kota Sammu di Perfektur Chiba dengan populasi sekitar 55.054 orang dan Kota Yokoshibahikari di Perfektur Chiba dengan populasi sekitar 24.315 orang.
Kota lain seperti Kota Narita, Kota Katori dan Kota Tomisato tidak menentang perpanjangan jam operasi bandara tersebut.
Keputusan perpanjangan jam operasional harus segera diputuskan segera karena rencana perpanjangan jam operasi tersebut akan dilakukan mulai Oktober 2019 mendatang.
Selama sembilan bulan direncanakan untuk sosialisasi perubahan berbagai hal dan fasilitas yang ada di Bandara Narita, sehingga Oktober 2019 semua dapat berjalan dengan baik.