TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Sebanyak 2.600 wartawan asing mendaftar untuk meliput pertemuan puncak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, pada 27-28 Februari mendatang.
Demikian disampaikan wakil menteri luar negeri , Vietnam Le Hoai Trung kepada pers pada Kamis (22/2/2019).
Trung mengatakan mereka memiliki waktu hanya 20 hari untuk mempersiapkan semuanya, setelah Trump mengumumkan ibu kota Vietnam Hanoi sebagai tempat pertemuan.
Sedangkan Singapura hampir dua bulan untuk mempersiapkan pertemuan puncak perdana Trump dan Kim, pada tahun lalu.
Baca: Foto Prewedding Irish Bella Pakai Adat Minang, Dari Berwajah Serius Hingga Rangkul Tangan Ammar Zoni
Baru-baru ini Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, telah mengarahkan Kementerian dan lembaga untuk melakukan yang terbaik untuk memastikan keamanan dan kesuksesan berlangsungnya pertemuan puncak Trump dan Kim.
Sejauh ini jelang pertemuan Trump dan Kim, telah dimulai rapat tingkat kerja di Hanoi.
Baca: Jelang Pertemuan Trump dan Kim, AS dan Korut Mulai Rapat Kerja di Hanoi
Utusan khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun pun sudah tiba di Hanoi, ibu kota Vietnam itu pada hari Kamis (21/2/2019).
Menurut laporan media Jepang NHK, Kamis (21/2/2019), Biegun menemui rekan sejabatnya dari Korea Utara, Kim Hyok Chol pada hari yang sama.
Dilaporkan pertemuan tingkat kerja itu ditujukan untuk menyiapkan pertemuan puncak tersebut. Itu akan menjadi pertemuan puncak kedua antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Korea Utara menyerukan pelonggaran sanksi serta deklarasi formal berakhirnya Perang Korea yang diyakini akan menjamin kelangsungan sistem politiknya.
Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu mengatakan, pihaknya telah menutup satu lokasi uji coba nuklir serta mengambil sejumlah langkah menuju denuklirisasi.
AS mendesak Korea Utara untuk mengambil langkah-langkah yang lebih spesifik menuju denuklirisasi sepenuhnya, seperti mengizinkan para inspektur memasuki fasilitas terkait nuklirnya.
Fokusnya kini adalah pada seberapa banyak kedua negara akan dapat mempersempit kesenjangannya dalam rapat tingkat kerja itu.
Sebagaimana diketahui, Trump dan Kim Jong akan bertemu dalam pertemuan puncak kedua, di Vietnam, pada 27-28 Februari mendatang.