TRIBUNNEWS.COM, UTRECHT - Kepolisian anti-teror Belanda bergegas menuju ke lokasi kejadian setelah seorang lelaki dilaporkan melepaskan tembakan di sebuah trem di kota Utrecht.
Polisi setempat pun telah mengkonfirmasi bahwa satu orang terbunuh, sementara beberapa orang lainnya terluka.
Perkembangan terkini, korban tewas bertambah menjadi tiga orang.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (19/3/2019), insiden itu terjadi di lapangan 24 Oktober yang kini telah disterilkan oleh aparat kepolisian.
Baca: Turki Sampaikan Solidaritas untuk Belanda Usai Penembakan di Utrecht
Seluruh jaringan trem di kota tersebut juga telah dihentikan, seperti yang dilaporkan surat kabar setempat, Gelderlander.nl.
Siaran berita NOS melaporkan bahwa polisi anti-teror telah mengepung sebuah gedung yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku.
Polisi pun menyatakan, saat ini tim penyidik sedang mencari kemungkinan adanya motif terorisme dibalik aksi penembakan itu.
Selain itu, pihak berwenang juga telah meningkatkan tingkat siaga terhadap ancaman terorisme pada level tertinggi di provinsi Utrecht.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte turut menanggapi aksi brutal tersebut, ia menyatakan bahwa pemerintah langsung menggelar pembahasan krisis pasca terjadinya insiden itu.
Sebelumnya, seorang saksi mata mengaku melihat empat lelaki menembak seorang perempuan di alun-alun kota, kemudian langsung melarikan diri dari lokasi kejadian ke arah yang berbeda.
Kepolisian Utrecht pun menyatakan telah menangkap terduga pelaku.